Tel Aviv, prestasikaryamandiri.co.id – Seorang jenderal Israel mengatakan, pasukannya pernah menggerebek bunker bawah tanah pemimpin Hamas Yahya Sinwar di Jalur Gaza. Namun, mereka tidak menemukannya karena dia datang terlambat beberapa menit.
Demikian disampaikan Brigadir Jenderal Dan Goldfus, Komandan Divisi Lintas Udara ke-98 Ha-Esh dalam wawancara yang disiarkan di Israel Channel 12, Minggu (11/8/2024). Dia mengatakan pasukan di bawah komandonya hampir menangkap Yahya Sinwar, yang dituduh mendalangi serangan 7 Oktober 2023 di Israel selatan.
“Kami hampir menangkapnya. Kami masuk ke kamar dan turun ke dasar bunker. Kami menemukan banyak uang, senjata berserakan, cangkir kopi masih panas,” kata Jenderal Goldfus.
Dia mengatakan tentara Israel menyerang tak lama setelah Sinwar meninggalkan tempat persembunyiannya.
Goldfus tidak merinci kapan pekerjaan itu dilakukan di Sinwar. Namun, pada 13 Februari, Pasukan Pertahanan Israel (IDF) merilis video yang direkam pada 10 Oktober 2023, tiga hari setelah serangan Hamas, menunjukkan bangunan bawah tanah di kota Khan Younis yang menampung Sinwar dan keluarganya.
Rumah itu memiliki dua kamar mandi, dapur, kamar tidur, dan kamar tidur yang menurut IDF adalah kamar Sinwar. Israel mengklaim telah menemukan simpanan uang tunai jutaan dolar.
Yahya Sinwar adalah pemimpin Hamas di Jalur Gaza, yang mengawasi operasi kelompok tersebut di wilayah tersebut. Sementara itu, banyak pemimpin Hamas lainnya yang tinggal di luar negeri.
Sinwar adalah salah satu anggota Hamas yang paling dicari di Israel karena diduga merencanakan serangan pada awal Oktober 2023. Ia sering digambarkan sebagai seorang konservatif.
Pada 6 Agustus 2024, Sinwar diangkat menjadi pemimpin politik Hamas, menggantikan pendahulunya Ismail Haniyeh, yang dibunuh di Iran pada 31 Juli 2024.