Jakarta, prestasikaryamandiri.co.id – Komite III DPR menyoroti insiden bentrokan polisi antara petugas Brimobi dan polisi lalu lintas yang terjadi di Tuala beberapa hari lalu. Komite III DPR meminta Komjen Pol Listo Sigit Prabowo segera melakukan penilaian internal untuk mencegah terulangnya kejadian serupa.
“Komite III DPR sebagai mitra Polri mendorong adanya asesmen internal untuk melakukan prediksi guna mencegah terulangnya kejadian seperti di Tuara di kemudian hari. kata anggota Komisi III Guillain Dierapares kepada wartawan pada tanggal 31. /7/2024).
Pak Gillan menyayangkan kejadian memalukan ini. Pasalnya, polisi yang tugas dan fungsinya menjaga keamanan dan ketertiban justru menjadi penyebab kegaduhan.
“Mengingat tabrakan terjadi di depan kapel, berakibat fatal. Ini jelas mengganggu kenyamanan dan keselamatan para suporter. Kami meminta kepolisian segera menyelesaikan masalah ini. “Arogansi pemerintah yang seperti itu membuat resah masyarakat. ,” katanya.
Gillan mengatakan apa yang terjadi di Tuare tidak mencerminkan polisi sebenarnya. Ia meminta agar sanksi dijatuhkan kepada seluruh personel polisi yang terlibat bentrokan tersebut.
“Citra baik kepolisian nasional dipertaruhkan dalam masalah ini,” kata Gillan. “Sesuai dengan peraturan kepolisian, mereka yang terlibat harus diberi sanksi berat.”
Gillan menilai kejadian tersebut tidak seharusnya terjadi dan meminta Polri mengedepankan kekompakan internal. Dia mengatakan pimpinan Polri harus segera mengusut kasus ini untuk menjaga keutuhan organisasi dan kepercayaan masyarakat terhadap kepolisian.
Ingat, tugas polisi adalah melindungi masyarakat dan menjaga keamanannya. Memberikan contoh yang baik dengan tidak membiarkan Polri merugikan masyarakat karena arogansi aparatnya, pungkas Gillan.
Diketahui, anggota Polsek Tual dan Pass 4 Pelopor Brimob Resimen BKO Polda Maluku terlibat bentrokan di Jalan Raya Tuar dekat Mapolres Tual pada Minggu (28 Juli 2024) malam. Bentrokan diwarnai dengan baku tembak yang terus menerus.
Video tabrakan tersebut menjadi viral di media sosial. Video berdurasi sekitar dua menit itu memperlihatkan dua kelompok bentrok sebelum terjadi tembakan. Momen penting adalah bentrokan di depan Gereja Maranatha.
Saat itu, umat Kristiani mengadakan kebaktian malam. Rekaman video menunjukkan warga merasakan ketakutan dan kecemasan karena suasana mencekam akibat bentrok dengan polisi.
Pertemuan itu sendiri diduga terjadi karena adanya kesalahpahaman antara anggota Satlantas Polres Tuare dengan petugas Brimobi saat melakukan penggerebekan kendaraan. Beberapa pengendara sepeda motor yang melanggar aturan ditilang polisi lalu lintas, sedangkan satu pengendara sepeda motor ditilang dan melarikan diri tanpa ditilang.
Lalu tiba-tiba terjadi penyerangan terhadap petugas lalu lintas Polsek Tuari yang dilakukan beberapa anggota Brimobi.