Sumenep, prestasikaryamandiri.co.id – Penyelenggaraan festival batik merupakan salah satu upaya Pemerintah Kabupaten Sumenep untuk melestarikan dan mengajak masyarakat khususnya generasi muda untuk mencintai warisan leluhur.  Bupati Sumenep Achmad Fauzi Wongsojudo mengatakan, festival ini bukan sekedar menampilkan masyarakat mengenakan baju batik di atas panggung, namun dapat menggugah dan menggugah rasa cinta antar masyarakat.

Baca Juga: Desa Torbang Bangkitkan Budaya Tatorbangan, Bupati Sumenep Apresiasi “Saat ini masyarakat jangan menganggap pakaian untuk orang tua, tapi pakaian untuk rombongan dan setiap tahun, karena para pembatik sudah memikirkan untuk mengembangkan prinsipnya.” pada GOR A. Yani Pangligur, Minggu (9/8/2024). “Tidak perlu mengembangkan cara-cara dari luar negeri untuk menghancurkan batik sebagai komoditas berharga di pasar tenaga kerja, karena batik ini bisa dijadikan gaya modern untuk mengubah zaman, tanpa mengubah kondisi, sehingga cocok untuk generasi muda” , lanjutnya Festival Budaya Madura 2024 yang mengangkat tema Ataretan Salanjennga ini dibagi menjadi tiga, yakni seksi A (anak usia 4 hingga 8 tahun) dengan jumlah peserta 21 orang, bagian B (anak usia 9 hingga 13 tahun) dengan jumlah peserta 33 orang, sedangkan pada bagian remaja ada 31 peserta. festival batik dalam rangka memajukan batik di Kabupaten Sumenep, guna melestarikan dan mengembangkan warisan budaya tersebut.  

Selain itu, ia mengatakan inisiatif ini akan meningkatkan penggunaan baju batik sehingga berdampak pada perekonomian daerah, khususnya produsen batik dan UMKM.  “Kami sangat bersyukur para pembatik Kabupaten Sumenep terus memikirkan, berkarya, menciptakan cara-cara baru dalam melestarikan dan mengembangkan batik,” pungkas Bupati Achmad.

Kiriman serupa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *