Jakarta, prestasikaryamandiri.co.id – Pada tahun 2030, populasi hewan peliharaan di Tiongkok akan meningkat dua kali lipat dibandingkan populasi anak kecil. Hal tersebut diungkapkan Goldman Sachs dalam siaran persnya baru-baru ini.
Mengutip CNBC International, Sabtu (10/8/2024), populasi hewan peliharaan di kota-kota Tiongkok diperkirakan akan mencapai lebih dari 70 juta pada tahun 2030, sementara jumlah anak di bawah empat tahun akan menurun hampir 40 juta.
Pada tahun 2017, situasi ini berbalik pada 90 juta anak di bawah usia empat tahun dibandingkan dengan populasi perkotaan yang memiliki sekitar 40 juta hewan peliharaan.
Laporan tersebut juga memperkirakan bahwa jumlah kepemilikan kucing akan melebihi jumlah anjing di Tiongkok karena kucing biasanya memerlukan lebih sedikit ruang untuk dipelihara.
“Kami mengharapkan pertumbuhan yang lebih besar dalam kepemilikan hewan peliharaan dalam konteks tingkat kelahiran yang relatif lebih rendah dan lebih banyak adopsi hewan peliharaan oleh generasi muda,” tulis Valerie Zhou, analis ekuitas di bank investasi tersebut.
Pada tahun 2030, jumlah bayi baru lahir di negara ini diperkirakan akan menurun rata-rata sebesar 4,2%. Hal ini disebabkan oleh menurunnya jumlah penduduk perempuan usia 20-35 tahun dan rendahnya keinginan generasi muda untuk memiliki anak.
Pada tahun 2023, hampir separuh pemilik hewan peliharaan di Tiongkok adalah orang-orang berusia 23 hingga 33 tahun, karena kaum muda di Tiongkok lebih memilih memelihara hewan peliharaan daripada memiliki bayi atau anak. Hal ini juga akan meningkatkan pasar makanan hewan di Tiongkok pada tahun 2030.
Populasi Tiongkok akan turun menjadi 1,41 miliar pada tahun 2023, turun 2,08 juta dibandingkan tahun sebelumnya. Sementara itu, jumlah pernikahan baru di Tiongkok meningkat sebesar 12,4% pada tahun 2023 dibandingkan tahun sebelumnya.
Pada tahun 2022, populasi hewan peliharaan di Jepang yang berjumlah sekitar 20 juta akan meningkat hampir empat kali lipat dari jumlah anak di bawah usia empat tahun.
