JAKARTA, prestasikaryamandiri.co.id – Taksi terbang otonom akan segera menjadi kenyataan setelah Perusahaan EHang menerima sertifikat produksi pertama di dunia untuk kendaraan tersebut di Tiongkok.
EHang telah menerima persetujuan dari Administrasi Penerbangan Sipil Tiongkok (CAAC) untuk produksi massal kapal induk tanpa pilot Electric Vertical Take-off and Landing (eVTOL).
“Kami memiliki visi untuk menghadirkan pesawat eVTOL tanpa pilot yang andal dan aman ke pasar global,” kata CEO EHang Huazhi Hu, seperti dilansir LiveScience, Sabtu (27/4/2024).
Pertama kali diumumkan pada tahun 2018, EHang EH216-S adalah drone VTOL kecil serba listrik dengan badan pesawat serat karbon, 16 baling-baling, dan ditenagai oleh 16 motor. Dirancang untuk angkutan penumpang, pesawat ini mampu mengangkut dua penumpang dan memiliki sistem penggerak otonom.
EHang berharap EH216-S dapat digunakan di berbagai bidang seperti layanan taksi udara, antar-jemput bandara, pariwisata udara, dan transportasi antar pulau.
Meskipun EH216-S telah disetujui untuk produksi massal, CAAC sebelumnya telah menerbitkan Cetak Biru Pengembangan Manufaktur Penerbangan Ramah Lingkungan (2023-2035), yang bertujuan untuk membawa eVTOL yang dioperasikan pilot ke angkasa pada tahun 2025 dan memberikan layanan yang sepenuhnya otonom. Dalam skala besar pada tahun 2035. Hal ini dapat menjadikan Tiongkok sebagai negara pertama yang menawarkan taksi terbang untuk keperluan umum.
Sementara itu, Advanced Air Mobility (AAM) Amerika Serikat (AS) menargetkan eVTOL bisa terbang komersial pertama kali pada tahun 2028.