Pekanbaru, prestasikaryamandiri.co.id – Dinas Lalu Lintas (Ditlantas) Kepolisian Daerah Riau mempekerjakan 78 anak buah Pak Ogah yang kerap bekerja di beberapa tikungan atau putar balik di jalan-jalan utama di Pekanbaru. Mereka dilatih khusus untuk membantu mengatasi kemacetan di putaran U dan kini disebut relawan pengatur (supeltas).

Kasubdit Gakkum Polisi Ditlantas Polda Riau Ricky Operadi menjelaskan, program ini berawal dari pengorganisasian warga yang kerap menjadi Pak Oga dalam beberapa putaran di Kota Pekanbaru. Pasalnya, kehadiran Pak Ogg kerap dianggap mengganggu kenyamanan pengguna jalan.

“Tujuannya mereka diberikan pelatihan cara mengatur lalu lintas. Makanya kita daftarkan. Dengan bantuan data itu, akan lebih mudah untuk memantau dan menertibkan masyarakat yang dulu dikenal dengan Pak Ogah. Jadi tidak ada lagi Pak Ogah. Ogah di kota Paknbaro ada Sufalta,” jelas Kompol Ricky, Selasa (30/07/2024).

Riki menjelaskan, perekrutan anggota polisi tersebut resmi disetujui Direktorat Lalu Lintas Polri pada Kamis (25/7/2024). Seluruh petugas Polsek Pekenbarrow Kota juga mendapat pelatihan manajemen lalu lintas.

“Kami juga memberikan pendampingan dan pelatihan. Di tempat-tempat yang terjadi kemacetan akibat putar balik, petugas akan didampingi polisi lalu lintas dan dilatih bagaimana memberi prioritas pada jalan,” ujarnya.

Ricky juga menekankan kepada seluruh aparat kepolisian untuk tidak menuntut ganti rugi kepada pengguna jalan yang melewati belokan tempatnya bekerja.

Salah satu anggota Supeltas bernama Rico mengatakan, sejak menjadi anggota Supeltas, ia merasa lebih aman karena profesi yang dulu sering dianggap mengkhawatirkan kini resmi.

“Kami mendapat rompi dan itu membuat masyarakat menjadi lebih baik. Banyak yang mengapresiasi kami,” kata Rico.

Kiriman serupa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *