Landak, prestasikaryamandiri.co.id – Kabupaten Landak, Kalimantan Barat (Kalbar), sudah hampir seminggu dilanda banjir. Meski air mulai surut, banjir masih meluluhlantahkan rumah warga.
Banjir yang melanda Kabupaten Landak berdampak pada tiga kecamatan yakni Menyuke, Meranti, dan Kuala Behe. Daerah Menyuke terkena dampak paling parah. Pada Sabtu pagi (31/8/2024), banjir masih terlihat di banyak tempat.
“Hari ini merupakan hari kelima banjir yang melanda Kecamatan Menyuke, khususnya di Kota Dariti yang terparah,” kata Kapolsek Menyuke Ipda Aprianus Sabari Tampe, Sabtu (31/8/2024).
Menurut dia, air sudah mulai surut, namun masih memenuhi gedung, jalan, serta industri dan pasar kota.
“Sebelumnya ketinggian air mencapai 1,5 meter, namun kini di beberapa tempat hanya tersisa 50 sentimeter,” jelasnya.
Aprianus melanjutkan, aktivitas kependudukan mulai kembali normal. Beberapa dari mereka sudah mulai membangun bangunan bawah air.
Ia juga mencatat, banjir di Kecamatan Menyuke tahun ini lebih berbahaya dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Setidaknya enam desa terdampak yakni Desa Darit, Ansang, Songga, Mamek, Bagak, dan Anik Bingir.
Aprianus mengimbau warga, khususnya yang tinggal di bantaran sungai, untuk berhati-hati meski air mulai surut.
“Arusnya masih sangat deras sehingga aktivitas berbahaya di pantai harus dihindari,” sarannya.
Sementara itu, warga Desa Dariti bernama Ehen mengatakan, banjir setinggi 1,5 meter membuat hampir seluruh aktivitas warga terhenti.
“Tahun ini banjir di Dariti sangat parah, bahkan dua kali berturut-turut. Pekerjaan warga terhenti total, sangat menyulitkan,” kata Ehen.
Meski ketinggian air mulai turun pada Sabtu pagi, namun masih ada potensi hujan yang bisa kembali menyebabkan banjir.