Jakarta, prestasikaryamandiri.co.id – Presiden Prabowo Subianto akan berusaha menarik investasi dari raksasa mobil Amerika Ford dan mitranya dari Jerman Volkswagen dalam kunjungan luar negeri pertamanya pada akhir bulan ini. Prabowo berencana menghabiskan sebagian besar bulan November di luar negeri.
Prabowo akan bertemu dengan para pemimpin G-20 di Brazil. Pemerintah membenarkan kehadiran Prabowo di forum Kerjasama Ekonomi Asia-Pasifik (APEC) di Peru. Presiden yang baru dilantik juga akan singgah di Tiongkok dan Amerika Serikat untuk bertemu dengan pemimpin masing-masing negara, Xi Jinping dan Joe Biden, sebelum menghadiri forum multilateral.
Menurut Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir, Prabowo akan menggenjot pengembangan ekosistem kendaraan listrik (EV) Indonesia selama lawatannya ke luar negeri.
Saya minta Menteri Luar Negeri (Sugiono) memasukkan ini ke dalam agenda. Agar Presiden mulai membahas upaya menarik investasi Ford Motor Company di Indonesia. Volkswagen,” kata Erick di Jakarta, Senin (4/11/2024).
“Indonesia perlu berperan dalam rantai pasokan baterai EV global,” tambah Erick.
Perusahaan pertambangan nikel Vale telah bermitra dengan Ford dan pemasok kobalt Tiongkok Huayou untuk membangun pabrik pengolahan nikel senilai $4,5 miliar di Kolaka, Sulawesi Tenggara. Menurut laporan, Vale juga ingin bermitra dengan Volkswagen untuk fasilitas pemrosesan asam bertekanan tinggi.
Pemerintah Indonesia memiliki 34% kepemilikan di Vale melalui perusahaan induk pertambangan negara: MIND ID. Menarik investor asing telah menjadi bagian penting dari rencana besar industrialisasi Indonesia.
Pada tahun 2020, Indonesia telah berhenti mengekspor bijih nikel yang belum diolah dan memilih produksi barang setengah jadi atau barang jadi dalam negeri. Dengan begitu, negara kaya nikel ini bisa mengekspor barang-barang yang berdampak lebih besar terhadap perekonomian. Pembatasan impor nikel juga bertujuan untuk mendorong produsen mobil dan baterai global untuk mendirikan pabrik produksinya di Indonesia.
Strategi untuk membawa Indonesia ke atas dalam rantai nilai kendaraan listrik merupakan bagian integral dari kebijakan ekonomi pemerintahan sebelumnya yang dipimpin oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi). Prabowo juga berulang kali menyatakan niatnya untuk melanjutkan kebijakan hilirisasi yang diusung Jokowi.