Jakarta, prestasikaryamandiri.co.id – Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menghentikan sementara produksi di pabrik perawatan kulit mafia yang diduga bebas mengedarkan produk perawatan kulit label biru yang mengandung bahan tidak sesuai klaim.
Kasus tersebut awalnya populer setelah diketahui oleh pemilik akun TikTok Detektif Dokter atau DokTif dan Dr Oky Pratama. Pengungkapan tersebut berkaitan dengan pemasaran produk perawatan kulit label biru yang tidak patuh, serta klaim yang berlebihan tentang bahan-bahan produk perawatan kulit. Beberapa produk perawatan kulit yang terlibat dalam kasus ini menjadi viral di media sosial dan banyak digunakan oleh masyarakat.
Apa itu Perawatan Kulit Label Biru? Menurut penjelasan dokter spesialis kulit dan kelamin Fitria Agustina, dikutip dari akun Instagram @fitria_irzan, Selasa (15/10/2024), skincare label biru adalah sebutan untuk produk perawatan kulit yang mengandung bahan obat dan diproduksi dalam bentuk produk campuran. Produk ini disiapkan secara individual dan eksklusif untuk pasien yang telah berkonsultasi dengan dokter. Produk fiksi ini dibuat berdasarkan diagnosis medis.
Produk perawatan kulit berlabel biru bisa sangat berbahaya jika digunakan secara tidak bertanggung jawab dan tanpa pengawasan. Ada banyak efek samping. Kandungan hidrokuinon yang digunakan tanpa pengawasan medis antara lain dapat menyebabkan ochronosis eksogen, yaitu penyakit kulit yang ditandai dengan endapan biru di wajah.
Komponen lainnya adalah penggunaan kortikosteroid dalam perawatan kulit label biru. Jika tidak digunakan di bawah pengawasan medis, risikonya sangat tinggi. Misalnya terjadi telangiektasia, atrofi kulit, dan hipopigmentasi. Mungkin juga ada kelainan yang disebut hirsutisme atau rambut halus di wajah.
Masalah lainnya adalah munculnya jerawat yang semakin parah dan meradang, bahkan tinea incognito jika tidak ditangani dengan benar, seharusnya pengobatan penyakit atau infeksi jamur dibandingkan dengan kortikosteroid.
Bahan lain yang sering menimbulkan efek samping adalah penggunaan asam retinoat. Efek samping penggunaan asam retinoat tanpa pengawasan medis dapat berupa iritasi, kemerahan, pengelupasan kulit yang dalam, bahkan nyeri pada kulit. Oleh karena itu, penggunaan produk perawatan kulit berlabel biru sebaiknya di bawah pengawasan dokter.