Jakarta, prestasikaryamandiri.co.id – Donald Trump akan kembali menghadapi Joe Biden pada pemilihan umum AS. Trump memilih Senator James David (JD) Vance sebagai pasangannya.

Pengumuman tersebut disampaikan Trump langsung melalui Truth Social, platform media sosial milik Trump Media & Technology Group. Vance juga merupakan kritikus vokal terhadap Trump.

Bahkan, Vance membandingkan kepemimpinan Trump dengan kepemimpinan Adolf Hitler. Jadi siapa yang akan dicalonkan JD Vance melawan Trump pada pemilihan presiden 2024? Di bawah ini adalah profilnya.

Profil James David Vance James David Vance lahir pada tanggal 2 Agustus 1984 di Middletown, Ohio. Bisa dibilang Vance berasal dari keluarga yang berantakan. Masa kecilnya ditandai dengan kemiskinan dan kekerasan. Ibunya adalah seorang pecandu narkoba. Little Vance dibesarkan oleh kakek dan nenek dari pihak ibu.

Vance lulus dari Sekolah Menengah Middletown pada tahun 2003. Ia segera bergabung dengan Korps Marinir AS dan ditugaskan ke Irak sebagai koresponden perang. Vance lulus dari The Ohio State University pada tahun 2009 dengan gelar BA dalam Ilmu Politik dan Filsafat. Saat kuliah, Vance bekerja untuk senator negara bagian Partai Republik Bob Schuler.

Vance kemudian memutuskan untuk masuk sekolah hukum di Yale Law School. Di sana, Vance menulis memoarnya yang terkenal, Hillbilly Elegy. Memoar ini mengikuti perjuangan Vance untuk bertahan hidup di keluarga yang penuh kekerasan dan kekerasan. Vance lulus pada tahun 2013 dengan gelar Doktor Juris.

Kehidupan James David Vance Vance diangkat sebagai Senator Amerika Serikat pada 3 Januari 2023. Vance memenangkan pemilihan senator melawan kandidat Partai Republik lainnya, Tim Ryan. Dengan terpilihnya Vance, dia dianggap sebagai anggota Kongres Amerika Serikat ke-118.

Selama menjadi senator, Vance menempuh beberapa kebijakan. Tak hanya itu, Vance juga dinilai sebagai politisi pemberani. Vance menjauhkan diri dari pengaruh kuat Partai Republik. Dia mendukung kenaikan upah minimum bagi pekerja di Amerika Serikat, merupakan seorang agnostik, dan menentang intervensi kebijakan luar negeri. Salah satunya adalah penangguhan bantuan ke Ukraina saat perang dengan Rusia.

Kemudian pada Konvensi Nasional Partai Republik 2024, calon presiden Donald Trump mengumumkan di media sosialnya bahwa Vance akan mengikutinya sebagai Wakil Presiden pada pemilu Amerika Serikat 2024.

Hubungan dengan Trump Selama pemilu 2016, Vance kerap mengkritik Donald Trump. “Usulan kebijakan Trump yang sebenarnya berkisar dari tidak bermoral hingga konyol,” kata Vance, melalui USA Today.

Pada bulan Oktober tahun itu, Vance menulis postingan di X yang menjelaskan bahwa dia “tidak pernah menjadi orang Trump” dan bahwa dia tidak pernah menjadi pendukung Donald Trump.

Namun, pada tahun 2018, Vance beralih mendukung kebijakan Trump, khususnya di Ohio. Faktanya, pada tahun 2021, Vance meminta maaf kepada Trump dan menghapus semua postingan kritis tentang dirinya.

Kiriman serupa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *