Jakarta, prestasikaryamandiri.co.id – Timnas Indonesia yang akan menghadapi Bahrain pada laga kualifikasi Piala Dunia 2026, Kamis (10/10/2024) mendapat kehormatan menjadi tim dengan pemain tertinggi kedelapan di Asia.

Bahrain saat ini berada di peringkat 76 dalam daftar peringkat FIFA. Berbeda jauh dengan Indonesia yang saat ini berada di peringkat 129. Daftar ini diterbitkan FIFA pada 19 September 2024.

Namun tim Indonesia terbukti sangat mahal dibandingkan pasukan Dragan Talaic. Jika digabungkan, kekayaan tim Merah Putih mencapai Rp 426,28 miliar. Sedangkan pemain Bahrain bernilai Rp 158,17 miliar. 

Usai kalah 0-2 melawan Irak pada 6 Juni 2024, tim Garuda berhasil mempertahankan rekor tak terkalahkan dalam tiga laga terakhir kualifikasi Piala Dunia 2026.

Dalam lima laga kualifikasi terakhir, Indonesia menang di babak kedua melawan Vietnam dan Filipina serta berhasil bermain imbang saat menjamu Arab Saudi dan Australia, dua tim raksasa sepak bola Asia.

Dalam lima laga tersebut, Indonesia mencetak enam gol dan hanya kebobolan tiga kali. Sebaliknya Bahrain berhasil mencetak lima gol namun kebobolan enam, yang menunjukkan pertahanan mereka lebih lemah dibandingkan tim besutan Shin Tae-yong.

Kedua tim menghadapi tiga tim kuat di Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia. Namun kinerja Indonesia lebih impresif dibandingkan Bahrain.

Sementara Indonesia berhasil mengejutkan Arab Saudi dengan menahan imbang mereka 1-1 dan memaksa Australia meraih hasil yang sama, Bahrain justru tampil inkonsisten. Usai mengalahkan Australia berkat gol bunuh diri Harry Souttar, Bahrain dikalahkan 5-0 oleh Jepang.

Dalam dua laga awal Grup C, Indonesia berhasil menciptakan 13 peluang, empat di antaranya tepat sasaran. Sedangkan Bahrain hanya mampu menciptakan enam peluang dan hanya dua yang tepat sasaran.

Meski dikenal sebagai tim yang tidak menyerang, namun penguasaan bola Indonesia lebih baik dibandingkan Bahrain. Sementara Bahrain menguasai 23-28% penguasaan bola, Indonesia lebih dominan dengan 34-36%.

Salah satu faktor yang membuat Indonesia unggul dalam menguasai permainan adalah komposisi pemainnya. Skuad Garuda diperkuat pemain naturalisasi yang sudah berpengalaman bermain di kompetisi elite Eropa seperti Belanda dan Italia, sehingga material pemain Indonesia lebih kuat dibandingkan Bahrain yang mayoritas diisi pemain lokal.

Pemain naturalisasi ini bukan sekadar tambahan tim, tapi punya kualitas tinggi. Dalam sepak bola profesional, kualitas pemain seringkali berbanding lurus dengan nilai pasarnya.

Menariknya, berdasarkan nilai pasar, tim asuhan Shin Tae-yong tercatat sebagai tim termahal kedelapan di Asia. 

Menurut Transfermarkt, total nilai timnas Indonesia masih di bawah Jepang dan Korea Selatan yang masing-masing berkapitalisasi lebih dari 100 juta euro, serta Iran, Australia, Uni Emirat Arab, Uzbekistan, dan Arab Saudi. Kisarannya 47-29 juta euro. Namun, Merah Putih mengalahkan Bahrain dan China.

Total kapitalisasi Marcelino Ferdinand dan kawan-kawan adalah 24,53 juta euro, jauh lebih tinggi dibandingkan Bahrain dengan 9,1 juta euro dan China dengan 9,03 juta euro. Dengan kata lain, “nilai” tim Bahrain dan China jauh lebih rendah dibandingkan Indonesia.

Saya berharap ini menjadi indikasi bahwa tim Garuda lebih baik dari Bahrain dan China yang akan menjadi lawan mereka pada 15 Oktober mendatang.

Kabar baiknya adalah nilai pasar sering kali berkorelasi dengan kualitas tim, yang pada akhirnya memengaruhi hasil pertandingan. Keberhasilan Indonesia menarik Arab Saudi dan Australia menjadi bukti awal tren positif tersebut.

Dari laga melawan Arab Saudi dan Australia terlihat teknik dan mentalitas tim Garuda semakin kuat. Mereka pun semakin kompak dan terbiasa bermain sebagai satu kesatuan.

Aspek-aspek tersebut bisa menjadi kunci Garuda meraih hasil positif di laga selanjutnya.

Kiriman serupa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *