Jakarta, prestasikaryamandiri.co.id – Harga mobil yang sangat mahal memaksa konsumen untuk membeli mobil bekas. Kondisi ini rupanya tidak hanya terjadi di Indonesia namun juga di Amerika Serikat.
Carscoops melaporkan, survei yang dilakukan iSeeCars pada Jumat (2/8/2024) melaporkan adanya peningkatan penjualan mobil bekas. Pasalnya, masyarakat Amerika melihat harga mobil saat ini sangat mahal.
“Mobil yang berusia setidaknya 10 tahun kini menyumbang 30 persen dari penjualan mobil bekas, dan model seperti Hyundai Sonata semakin populer,” tulis iSeeCars.
Diketahui, penelitian tersebut dilakukan dengan menganalisis 169 juta mobil bekas antara Januari 2014 hingga Juni 2024. Dari penelitian tersebut terlihat bahwa tren pembelian mobil baru beralih ke mobil bekas. Pasalnya, harga mobil baru terlalu mahal bagi banyak pembeli.
“Konsumen yang mencari kelonggaran dari harga mobil yang tinggi beralih ke mobil yang lebih tua,” kata Carl Brauer, analis di iSeeCars.
Studi menunjukkan bahwa harga rata-rata mobil bekas telah meningkat lebih dari 60% dari $122,3 juta pada tahun 2014, atau $196,6 juta.
Tidak semua mobil bekas diminati konsumen. Analis iSeeCars menilai mobil bekas menjadi favorit yang perlu dijaga kualitasnya, konsumsi bahan bakarnya irit, dan asuransinya bagus.
Mobil bekas yang paling banyak dipilih adalah Hyundai Sonata, Hyundai Elantra, Subaru Legacy, Subaru Impreza, Mercedes-Benz C-Class dan Mercedes-Benz E-Class.
Sebelumnya, Lembaga Penelitian Ekonomi dan Masyarakat Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia atau LPEMFEB UI menemukan tren penjualan mobil bekas lebih tinggi dibandingkan mobil baru. Khusus di Jawa Tengah dan Jawa Timur, jumlahnya cukup signifikan.
– Daya beli tidak ada, harga mobil baru mahal, masyarakat ingin terus membeli mobil. Pasar mobil bekas menjadi lebih transparan,” kata Riyanto, peneliti senior LPEMFEB UI.
Ia mengatakan, dengan harga yang sama seperti membeli mobil baru dengan sedikit fitur, masyarakat bisa mendapatkan model kendaraan yang lebih baik.