Jakarta, prestasikaryamandiri.co.id – Bagi banyak orang, meminum air es saat menstruasi dapat menyebabkan gangguan kesehatan, seperti pendarahan menstruasi atau terhambatnya aliran darah. Namun, bukti ilmiah tidak mendukung keyakinan ini.

Secara ilmiah, suhu minuman yang dikonsumsi saat menstruasi tidak mempengaruhi siklus menstruasi atau kesehatan sistem reproduksi. Tubuh manusia secara alami dapat menjaga suhu internalnya, sehingga air dingin tidak akan mempengaruhi aliran darah menstruasi.

Dokter menyarankan untuk tetap terhidrasi dengan air hangat atau dingin selama menstruasi. Tidak ada batasan medis yang melarang minum air es selama haji; keyakinan ini lebih berkaitan dengan tradisi daripada bukti ilmiah.

Berikut beberapa kesalahpahaman dan fakta umum seputar menstruasi yang diungkap Rumah Sakit Medpark.

1. Air dingin harus dihindari selama musim dingin. Kesalahpahaman: Banyak orang yang percaya bahwa air dingin dapat memperparah nyeri haid dan mengganggu aliran haid.

Fakta: Air dingin tidak mempengaruhi menstruasi. Hal ini disebabkan oleh kontraksi kandung kemih bayi, dan minuman dingin melewati saluran pencernaan tanpa mempengaruhi sistem reproduksi. Oleh karena itu, air dingin tidak menyebabkan kram atau vasokonstriksi, meskipun efeknya mungkin berbeda-beda pada setiap individu.

2. Jangan minum air kelapa saat haji. Kesalahpahaman: Di Thailand, air kelapa diyakini menyebabkan bau amis, menstruasi tidak teratur, atau kontraksi yang lebih parah.

Fakta: Air kelapa mengandung fitoestrogen yang mirip dengan hormon wanita. Meski tidak secara langsung menyebabkan gangguan menstruasi, namun penggunaannya bisa berdampak pada kram menstruasi. Air kelapa bermanfaat jika dikonsumsi dalam jumlah yang tepat karena kaya akan mineral.

Fakta Penting Minum Air Es Saat Haji. Berikut beberapa fakta yang perlu Anda ketahui tentang efek samping minum air es.

1. Fakta Ilmiah Tidak ada bukti ilmiah yang konsisten bahwa minum air es memperbaiki gejala menstruasi atau mengubah siklus. Proses alami seorang wanita melibatkan lapisan endometrium. Tersedianya makanan bukan disebabkan oleh suhu makanan atau minuman, karena fungsi pencernaan dan reproduksinya berbeda.

2. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa makanan dingin dapat meningkatkan produksi prostaglandin, yang memperburuk kondisi krim.

Namun, crepes juga dapat dipengaruhi oleh faktor lain seperti stres, kurang tidur, atau pola makan yang buruk, sehingga hubungan antara makanan dingin dan krim tidak jelas.

3. Variasi tanggapan individu. Respon tubuh terhadap makanan atau minuman dingin berbeda-beda pada setiap orang. Beberapa orang merasa lebih buruk setelah makan makanan dingin, sementara yang lain tidak merasakan perbedaan. Hal ini dapat dipengaruhi oleh sensitivitas suhu, faktor genetik dan hormonal.

4. Kepercayaan Budaya Tradisional Beberapa budaya percaya bahwa mengonsumsi makanan atau minuman dingin dapat memperburuk gejala atau menyebabkan masalah kesehatan.

Misalnya, dalam praktik tradisional Tiongkok dan beberapa budaya Asia, makanan dingin diyakini dapat melemahkan tubuh dalam keadaan lemah.

Meskipun ini merupakan pandangan budaya, dampak psikologis dari keyakinan tersebut dapat memengaruhi cara seseorang merasakan ketidaknyamanan.

5. Makanan yang dianjurkan Kebanyakan pedoman kesehatan menganjurkan makanan dan minuman hangat saat menstruasi. Makanan hangat dapat meredakan ketegangan otot, melancarkan sirkulasi, dan melancarkan pencernaan.

Teh herbal hangat seperti jahe atau peppermint sering direkomendasikan untuk meredakan kram. Selain itu, makanan kaya magnesium dan asam lemak omega 3 juga dianjurkan untuk mengurangi kram menstruasi.

Kiriman serupa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *