Jakarta, prestasikaryamandiri.co.id – Satuan Tugas Pemberantasan Judi Online akan ditandatangani oleh Presiden Joko Widodo. Nantinya, gugus tugas tersebut akan dipimpin oleh Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Hadi Tjahjanto dan Wakil Ketua Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy.
“Dalam waktu dekat Satgas Pemberantasan Judi Online akan ditandatangani oleh presiden, karena saya penggagasnya sebagai menteri. Saya sudah menginisialisasinya sebelum datang ke sini. Ketuanya Menko Polhukam, Wakilnya Menko PMK, Saya Ketua Harian Bidang Pencegahan, Panglima Polri. “Nanti segera diumumkan secara resmi, jadi prosesnya ada di Presiden, selesai secara administratif,” kata Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie di Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis (14/06/2024).
Budi mengatakan, meski Satgas Penghapusan Perjudian Internet belum terbentuk secara resmi, pemerintah sudah lama mengambil tindakan terhadap praktik tersebut.
Sementara itu, Menko PMK Muhadjir mengatakan, Kementerian Koordinator PMK nantinya akan berperan dalam meningkatkan dampak tersebut.
“Ya, kami banyak memberikan dukungan kepada para korban perjudian online. Misalnya kami memasukkan mereka ke dalam DPKS sebagai penerima bansos. Kemudian bagi mereka yang mengalami gangguan psikososial, kami mohon Kemensos turut serta memberikan pendampingan. dan arahnya,” kata Muhadjir kepada wartawan di Istana Kepresidenan Jakarta.
Sebelumnya, Presiden Jokowi sangat mengingatkan masyarakat untuk tidak melakukan perjudian online maupun offline.
“Jangan berjudi. Jangan berjudi offline atau online. Lebih baik kalau beruntung, simpan uangnya atau jadikan modal usaha,” tegas Presiden melalui kanal YouTube Sekretariat Presiden, Rabu (6/12/2012) 2024).
Jokowi menekankan dampak negatif perjudian, mulai dari hilangnya harta benda, hancurnya keluarga, hingga meningkatnya kejahatan dan kekerasan di masyarakat.
“Hal ini biasanya terjadi karena perjudian menyebabkan harta benda terjual, karena suami istri yang berjudi telah bercerai, karena perjudian telah menyebabkan kejahatan, kekerasan, dan bahkan banyak kasus yang mengakibatkan kematian. Berjudi bukan hanya tentang mempertaruhkan uang, bukan hanya tentang bermain game atau menikmati hadiah. “Tetapi perjudian membahayakan masa depan kita, keluarga kita, dan anak-anak kita,” tegas Jokowi.
Ia mengatakan perjudian online bersifat lintas batas dan melibatkan banyak otoritas, sehingga pertahanan yang paling penting adalah pertahanan diri.
Oleh karena itu saya menghimbau kepada seluruh umat beragama, tokoh masyarakat dan masyarakat luas untuk saling mengingatkan, saling mengawasi dan juga melaporkan jika melihat tanda-tanda perjudian online, ”ujarnya.