Jakarta, prestasikaryamandiri.co.id – Staf Ahli Hukum Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel), Abdul Malik Faisal, mengaku Syahrul Yasin Limpo (SYL) pernah menolak sekotak uang saat menjabat Wakil Gubernur Sulawesi Kanan.

Hal itu diungkapkan Malik saat menjadi saksi tidak bersalah atau saksi yang meringankan dalam kasus dugaan korupsi di Kementerian Pertanian (Kementan). Saat itu, Malik juga menjabat Wakil Panglima SYL saat menjabat Wakil Gubernur Sulawesi Selatan. 

Pertama, kuasa hukum SYL meminta Malik menjelaskan pengalamannya dan menanyakan apakah SYL pernah memberikan instruksi teknis kerja secara detail atau memberi perintah selama menjabat. 

Malik menjawab, saat pertama kali dilantik menjadi ofisial dan atlet nasional, ia kerap mengikuti pemusatan latihan nasional (pelatnas). Malik mengaku sempat mengajukan cuti selama 6 bulan untuk tidak masuk kerja. SYL tidak membantah hal ini.

Malik menyatakan SYL memiliki prestasi luar biasa selama memimpin Sulsel. Hal ini terlihat dari kemajuan di Gowa yang merupakan daerah percontohan otonomi daerah di Indonesia.

“Pak Syahrul, kalau saya lihat, dia bekerja 80 persen di lapangan dan 20 persen sisanya di kantor. Dia mengunjungi semua kecamatan dan dia tidak pernah membicarakan uang, tidak pernah berbicara tentang proyek. Sampai saudaranya sendiri , yang saat itu menjadi anggota DPR, marah dan berkata: “Karena saya dilarang mendapat proyek di Gowa. Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) pada Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Pusat, Senin (10/6/2024). 

Tak hanya itu, Malik menyebut SYL sebagai salah satu inspirasinya. 

Pak Syahrul pernah bilang ke saya: ‘Malik, semua orang punya uang, semua orang mau uang, hanya orang bodoh yang tidak mau uang, tapi jangan sampai harga dirimu hilang karena orang, jangan frustasi karena uang’” ini dia motivasi saya sampai saat ini agar kita bisa terus menjabat sebagai perwira eselon 2,” ujarnya.

Tak sampai disitu, Malik menuturkan, saat menjadi kepala sekretariat, pernah ada seorang tamu yang membawa kardus dan SYL menelponnya untuk menanyakan siapa yang datang.

“Terus dia tanya apa yang saya bawa, karena ada paket. Saya bilang tidak tahu karena tidak periksa. Dia bilang ‘baiklah, izinkan saya masuk’,” kata Malik. 

“Saat saya suruh masuk, laki-laki itu cepat-cepat keluar tanpa bungkusan. Dia menyimpan bungkusan itu di dalam. Lalu dia mengajak saya masuk dan meminta saya membawakan kardus. Pak Syahrul I minta tuan rumah lari dan terima kasih,” lanjutnya. 

Kemudian, Malik mengambil sebuah kotak karton terbuka berisi uang dan mengembalikannya kepada tamu tersebut.

“Itu adalah pelajaran luar biasa yang saya dapatkan. Makanya menurut saya dia punya integritas yang tinggi dan saya bersumpah demi Tuhan itulah yang terjadi,” ujarnya. 

Kiriman serupa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *