Jakarta, prestasikaryamandiri.co.id – Kementerian Perdagangan Turki menaikkan bea masuk atas impor mobil dari China hingga 40 persen. Kebijakan ini dikeluarkan untuk melindungi manufaktur mobil lokal.
Turki memerlukan tarif tinggi untuk melindungi produksi dalam negeri dan mengurangi defisit negara sebesar $45,2 miliar, menurut Kementerian Perdagangan Turki, Arena EV melaporkan pada Selasa (11/6/2024).
Tarif baru sebesar 40% ini berlaku untuk mobil penumpang konvensional dan hybrid asal Tiongkok dengan pajak minimal sebesar US$7.000 jika tarif yang dihitung lebih rendah dari jumlah tersebut.
Seperti diketahui, Tiongkok saat ini menghadapi tekanan perdagangan dari berbagai belahan dunia, termasuk Uni Eropa. Dalam waktu dekat, Komisi Eropa diperkirakan akan memutuskan apakah Uni Eropa juga akan mengenakan bea masuk kepada produsen mobil Tiongkok.
Hal ini terjadi karena industri otomotif Tiongkok menerima subsidi pemerintah yang sangat besar, sehingga membuat mobil listrik impor lebih murah dan secara perlahan menggantikan produksi lokal di negara tujuan ekspor.
Di sisi lain, jika perusahaan Barat ingin berbisnis di Tiongkok, mereka harus melakukan usaha patungan dengan perusahaan lokal Tiongkok. Hal ini menciptakan perbedaan besar dalam cara Tiongkok dan Eropa melakukan bisnis, sehingga menciptakan kondisi pasar yang tidak seimbang.