Malang, prestasikaryamandiri.co.id – Pemberian konsesi pengelolaan pertambangan di Kalimantan kepada organisasi keagamaan seperti Nahdlatul Ulama (NU) adalah hal biasa, kata KH Marsudi Suhud, Wakil Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan mantan Ketua PBNU.

Hal itu disampaikan dalam acara “Bersatu Doa Prabowo” yang diselenggarakan se-Indonesia oleh Mujjadi Kiai Kampung (MKK) di Istana Atamimi Malang, Jawa Timur, Minggu (6 September 2024).

Masoudi mengatakan, tujuan pemerintah memberikan konsesi pengelolaan pertambangan kepada organisasi keagamaan adalah untuk melibatkan masyarakat dalam pembangunan bangsa.

Selain itu, organisasi keagamaan seperti NU dan Muhammadiyah mempunyai latar belakang sejarah berdirinya RI. Makannya, tak aneh jika mereka juga turut serta membangun bangsa di masa depan.

“Organisasi seperti NU, Muhammadiyah dan lain-lain sudah berdiri sebelum berdirinya Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan sebelum didukung oleh pemerintah bagi kita sudah menjadi suatu kewajiban dalam perjuangan mendirikan dan mempertahankan republik ini. “Ya Tuhan,” kata Marsudi.

Kalau kebijakan itu menimbulkan pro dan kontra, baginya tidak masalah. Pasalnya, berbeda pendapat merupakan hal yang wajar. Di luar itu, misi kebijakan dinilai masih baik.

“Cukup saja ke depan yang harus kita kelola agar kita (organisasi keagamaan) tidak ikut merusak alam. Pertanyaan ini harus dijawab. Jadi kita lihat saja nanti,” ujarnya.

Sejauh ini, dia optimistis NU bisa mewujudkan misi tersebut. Sebab NU tidak hanya memiliki pakar agama, tetapi juga sekelompok ilmuwan berpengalaman, termasuk yang bergerak di bidang pertambangan.

“Saya kira perguruan tinggi nasional punya kader dokter, tidak hanya ahli agama. Jadi pasti ada kelebihan dan kekurangannya. Jadi, tugasnya adalah meningkatkan manfaatnya. manfaat.” berlangsung, juga berpartisipasi. “Dia menekankan.

Ia pun memastikan seluruh pendapatan konsesi pengelolaan pertambangan akan digunakan untuk pembangunan negara. Ia menegaskan, masyarakat tidak perlu khawatir dengan kontra narasi yang berkembang.

“Membangun negara itu perlu, baik untuk membangun infrastruktur maupun untuk kepentingan negara dan rakyatnya. .

Kiriman serupa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *