Lumajang, prestasikaryamandiri.co.id – Banjir lahar dingin yang melanda Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Kamis (18/04/2024) menyisakan luka mendalam. Akibat kejadian tersebut, sepasang suami istri tewas tersapu aliran lahar Gunung Semeru.

Kedua korban ditemukan terkubur lumpur di Sungai Kalimujur, Desa Kloposawit, Kecamatan Candipuro pada Jumat sore (19/04/2024).

Warga mengabadikan momen pemindahan jenazah kedua korban. Korban pasangan tersebut diketahui bernama Bambang (50) dan Ngatini (47), warga Desa Kloposawit, Kecamatan Candipuro.

Hasyim, salah satu keluarga korban mengatakan, sebelumnya korban pamit kepada kerabatnya. Namun saat melintasi jembatan Kalimujur di Desa Kloposawit, korban tidak menyadari bahwa jembatan tersebut telah putus.

Saat hendak menyeberang, korban terjatuh ke sungai lahar yang sedang dalam proses banjir lahar. Akibatnya, korban yang mengendarai sepeda motor terseret arus hingga 1 kilometer dari lokasi kejadian.

“Kemarin sempat pamit ke keluarganya, namun saat korban sedang berjalan, korban terjatuh karena tidak tahu jembatannya rusak. Kemudian sore harinya ditemukan jenazahnya,” kata Hasyim.

Usai dievakuasi, korban dibawa ke rumah duka tak jauh dari tempat ditemukannya. Saat korban hendak dimakamkan, pihak keluarga tak kuasa menahan tangisnya. Pihak keluarga sangat sedih mengetahui anggota keluarganya telah tiada.

Sementara itu, pemerintah setempat mendatangi rumah duka untuk menyampaikan belasungkawa dan memberikan santunan kepada para korban banjir lahar.

Plt Bupati Lumajang Indah Wahyuni ​​mengatakan, akibat kejadian kemarin ada 3 orang meninggal dunia, 2 orang hanyut terbawa aliran lahar, sedangkan 1 korban lainnya meninggal dunia akibat longsor di kawasan Pronojiwo. .

“Atas nama Pemerintah Kabupaten Lumajang, kami menyampaikan belasungkawa atas meninggalnya orang-orang tersebut,” ujarnya.

Ia juga mengatakan, menyusul dampak cuaca ekstrem tersebut, pihaknya telah menetapkan status tanggap bencana.

Berdasarkan data BMKG, intensitas hujan masih tinggi hingga 21 April. Jadi status tanggap bencana kita tetapkan sampai 21 April,” tutupnya.

Kiriman serupa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *