Jakarta, prestasikaryamandiri.co.id – Pelatih Manchester United (MU) Eric ten Hag mengungkapkan emosi campur aduk usai sukses membawa timnya melaju ke final Piala FA kedua berturut-turut dengan mengalahkan Coventry City di Stadion Wembley, Minggu (21/4/). 2024).

MU menang adu penalti 4-2 setelah pertandingan berakhir 3-3 di waktu normal dan perpanjangan waktu.

Dalam keterangannya yang dimuat di situs resmi klub, Senin (22/4/2024), Ten Hag mengaku punya perasaan campur aduk soal perjalanan MU ke final yang menurutnya kurang memuaskan karena mereka bertiga tidak bisa melindungi. memimpin. Target. Di tim kedelapan di kejuaraan Kejuaraan Inggris.

MU berhasil unggul tiga gol pada menit ke-70, lewat gol Scott McTominay (menit 23), Harry Maguire (45+1), dan Bruno Fernandes (58).

Namun Setan Merah berhasil mencetak tiga gol di 20 menit terakhir melalui penalti Ellis Sims di menit ke-71, Callum O’Hare (79) dan Hadji Wright (90+5), sehingga tak terhindarkan pertandingan akan berlanjut ke perpanjangan waktu. . tidak ada tujuan

Ten Hag berkata, “Emosinya campur aduk. Cara kami melakukannya tidak bagus. Kami seharusnya bisa mengelolanya dengan lebih baik, tapi itu adalah penampilan yang luar biasa.”

“Jika kami menganalisa pertandingan ini, kami mengontrol selama 75 menit, tapi kemudian kami membiarkan mereka kembali bermain,” ujarnya.

Pada babak adu penalti, MU memulai awal yang buruk ketika Casemiro gagal mencetak gol setelah tendangan penaltinya berhasil diselamatkan oleh kiper Bradley Collins. Namun, dua pemain pengganti Coventry, Callum O’Hare dan Ben Sheaf, gagal menjalankan tugasnya dengan baik, sehingga MU keluar sebagai pemenang dengan skor 4-2.

“Kami menunjukkan ketahanan untuk menang melalui adu penalti,” kata Ten Hag.

Dengan kemenangan ini, MU akan menghadapi tetangganya Manchester City pada final Piala FA yang digelar di Stadion Wembley pada 25 Mei.

Ten Hag menegaskan timnya punya peluang bagus untuk meraih kemenangan di final, meski harus menghadapi tim terbaik dunia. “Saya yakin kami punya peluang bagus untuk memenangi final ini, meski kami akan menghadapi tim terbaik dunia. Namun, kami punya peluang. Kami sudah membuktikannya musim ini. Ada banyak kemajuan, tapi juga a banyak kegagalan,” tutupnya.

Kiriman serupa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *