Batavia, prestasikaryamandiri.co.id – Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (Direktur BEI) Iman Rachman memaparkan tantangan pasar modal di Indonesia. Menurutnya, jumlah bank syariah di Indonesia terbatas dan membutuhkan waktu lebih lama dibandingkan bank konvensional.
“Saat ini, pembukaan rekening di bank syariah masih menjadi tantangan bagi kami. Jumlah bank syariah yang ada saat ini terbatas dan membutuhkan waktu lebih lama dari biasanya.
Iman menilai, hal tersebut juga bukan berarti investor muslim Indonesia tidak mau berinvestasi. Oleh karena itu, ia berharap PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) dapat mempercepat proses sub sistem sekuritas (SRE) sehingga investor baru dapat lebih cepat melakukan perdagangan di pasar modal Indonesia.
“Kami berharap dengan SRE dari KSEI bisa lebih cepat (melakukannya). Kami berharap begitu,” kata Iman.
Berbicara pada acara SWI 2024, Iman mengatakan jumlah investor syariah di Indonesia meningkat selama lima tahun terakhir. Jumlah investor syariah meningkat lebih dari 225% dari 44.536 investor pada tahun 2018 menjadi 144.813 pada April 2024.
Iman meyakini pertumbuhan ini menunjukkan bahwa pasar modal syariah telah menjadi pilihan investasi yang populer di Indonesia. Namun menurutnya, jumlah warga syariah masih sangat sedikit dibandingkan jumlah umat Islam dan sandera di Indonesia.
“Apalagi jumlah penduduk Indonesia dibandingkan total investor kita yang mendekati 13 juta,” kata Iman.
“Saat kami bergabung dengan perdagangan Indonesia antara dua tahun lalu, terdapat 126.000 investor.” Jadi dalam dua tahun terakhir pertumbuhannya cukup signifikan,” lanjutnya.