Jakarta, prestasikaryamandiri.co.id – Analis senior MNC Sekuritas, Rudi Setiawan, mengatakan Juni menjadi pendorong pemulihan indeks harga saham gabungan (IHSG). Artinya IHSG cenderung lebih banyak bergerak di zona hijau. Salah satunya didukung oleh sektor komoditas dan energi.

“Dengan adanya komoditas pertambangan logam dan energi sebenarnya akan ditopang oleh saham-saham di sektor tersebut. Lalu ada perusahaan yang terkait dengan perbankan, karena harganya cukup terdiskon, bahkan mendekati level Covid-19,” kata Rudi. Setiawan pada acara “Pembukaan Pasar Investor” IDTV, Rabu (5/6/2024).

Dengan banyaknya saham-saham bank besar yang dinilai sangat murah, kata Rudy, harapannya para pelaku pasar segera kembali menimbun emiten bank-bank besar tersebut. Selain itu, dalam tiga bulan terakhir, saham-saham perbankan terkoreksi cukup signifikan. Hal ini terlihat pada BBRI yang turun -26.5%, BBNI -21.0%, BMRI -12.5% ​​dan BBCA -4.1%.

“Jika rupee juga menguat, tentu akan mendukung emiten yang memperdagangkan mata uang asing.” jelas Rudy.

Menurut Rudy, Bank Indonesia (BI) akan memantau nilai tukar rupiah terhadap dolar AS. Saat ini rupee masih undervalued di level 16.200 per dolar AS dan tidak dapat dipungkiri hal tersebut cukup sulit.

Namun, lanjutnya, BI cukup pintar untuk menaikkan suku bunga terlebih dahulu ketika The Fed belum menaikkan FFR.

Sebaliknya jika kita melihat neraca perdagangan kita saat ini dengan menguatnya sisi nikel, kita berharap rupiah kita bisa terjaga di kisaran Rp 15.300 hingga 15.500 ke depannya, tutupnya. 

Kiriman serupa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *