Jakarta, prestasikaryamandiri.co.id – Sekjen Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Abdul Mu’ti menanggapi kebijakan kelompok agama yang bisa mengelola ranjau darat. Menurut Abdul Mu’ti, Muhammadiyah akan bernegosiasi jika pemerintah menawarkan pengelolaan tambang tersebut.

“Kalau ada tawaran pemerintah pusat untuk Muhammadiyah akan dibicarakan dengan baik,” kata Abdul Mu’ti kepada wartawan, Senin (3/6/2024).

Abdul Mu’ti juga menegaskan, hingga saat ini belum ada pembahasan antara Pemerintah dan Muhammadiyah mengenai kemungkinan pengelolaan tambang tersebut. Mereka tidak ingin terburu-buru melakukan hal-hal baru ini.

“Sejauh ini belum ada pembahasan antara pemerintah dan Muhammadiyah tentang kemungkinan pengelolaan tambang tersebut,” ujarnya.

Menurut Abdul Mu’ti, pihaknya akan mempertimbangkan berbagai opsi sebelum memastikan akan mengoperasikan tambang tersebut.

“Muhammadiyah tidak akan terburu-buru dan mengukur kekuatannya agar operasi penambangan tersebut tidak menimbulkan permasalahan bagi kelompok, masyarakat, bangsa dan negara,” jelasnya.

Selain itu, kata Abdul Mu’ti, tidak mudah bagi perusahaan publik mengelola tambang. Pada dasarnya harus memenuhi persyaratan yang diatur dalam peraturan perundang-undangan.

“Kemampuan kelompok agama dalam mengelola tambang pun tidak berbeda karena harus memenuhi syarat,” pungkas Abdul Mu’ti.

Kiriman serupa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *