Gresik, prestasikaryamandiri.co.id – Orang tua korban kebrutalan sekelompok geng yang bertikai di Kabupaten Gresik berhuruf SW (20 tahun) dengan tegas menolak permohonan perdamaian dari keluarga salah satu tersangka. Pria bernama M Bahrul Huda memutuskan untuk mengusut kasus pembunuhan putra pertamanya.
Bahrul Huda bersama keluarga turut serta dalam rekonstruksi bangunan putranya yang tewas setelah diserang ahli bela diri di Drijorejo, Kabupaten Gresik. Dia berdiri di dekat lokasi konstruksi dekat besi tua.
Anak pertamanya dibunuh oleh sekelompok seniman bela diri. Para tersangka menunjukkan tempat mereka memukul kepala korban dengan botol bir bekas.
Korban mengalami luka parah seperti gegar otak. Sementara itu, para tersangka berhenti menyerang korban setelah ada yang bergabung dan kemudian melarikan diri.
Saat menyaksikan pengerjaan pembangunan, Bahrul Hudah berpesan agar tersangka jujur dan tidak saling melempar barang saat melakukan aksi malam itu. Kelakuan tersangka beberapa kali tampak seperti buronan.
Menurut Bahrul Huda, di lokasi kejadian penembakan, para tersangka tampak saling tuding dan belum menerima sepenuhnya apa yang terjadi.
“Saya bekerja untuk anak saya saat ini, anak saya tidak ada di sini, dia sedang belajar teknik di Surabaya, saya membesarkannya, anak saya segera meninggal, saya akan melanjutkan pekerjaan ini sampai terdakwa dijatuhi hukuman.” .
Bahrul tak percaya dengan tawaran tersangka yang menyerukan perdamaian dengan menyerahkan uang tunai. Pihaknya akan memantau dan memastikan bahwa semua tersangka dihukum sesuai.
“Anak saya sudah tiada, nyawa anak saya tidak bisa diukur dengan uang, saya berharap keadilan ditegakkan seadil-adilnya.”
Bahrul melakukan segala cara untuk menyelamatkan nyawa putra pertamanya. Sebelumnya, SW sempat dirawat di RS Drijorejo Petrokimia dan mendapat perawatan intensif.
Beberapa hari kemudian, korban harus dibawa ke rumah sakit di Surabaya. SW meninggal 5 hari kemudian karena syok
Rekonstruksi peristiwa kekalahan tim silat digelar pada Jumat (31/5/2024) di dua tempat di Desa Banjaran, Kecamatan Drijorejo, Kabupaten Gresik.