Jakarta, prestasikaryamandiri.co.id – Melalui Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK), pemerintah berharap Indonesia dapat menurunkan tingkat kemiskinan ekstrem. Tujuan pemerintah adalah menurunkan angka kemiskinan di bawah 1 persen pada tahun 2024.  

Nunung Nuryartono, Wakil Menteri Kesejahteraan Sosial Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, mengatakan pihaknya akan memaksimalkan upayanya selama sisa masa pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Ia mendorong kementerian dan lembaga yang menangani kemiskinan ekstrem untuk fokus pada pengentasan kemiskinan.

“Makanya, dalam beberapa minggu terakhir ini, kami pastikan kementerian/lembaga tersebut tinggal beroperasi kurang dari tujuh bulan. Oleh karena itu, untuk sisa tujuh bulan ini, kami pastikan semua rencana sudah berjalan. sesuai rencana,” ujarnya, Senin (3/6/2024) dalam acara “Rapat MP dengan Pers” di kantor Kementerian Koordinator PMK di Jakarta).

Sekaligus dijelaskan Kementerian/Lembaga dan Pemerintah Daerah diminta memaksimalkan data untuk percepatan Pengentasan Kemiskinan Ekstrem (P3KE). Implementasi program yang berkaitan dengan pengentasan kemiskinan.

Pihaknya menyatakan akan selalu melibatkan lembaga keuangan publik untuk pengendalian anggaran, seperti Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (FDP) dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

“Sekarang di Indonesia (kemiskinan ekstrim) Maret 2023 baru 1,12%. Hasil terakhir Juli nanti keluar, kita harapkan bisa kurang dari 1%, kita optimis,” kata Nunung.

Pemerintah sebelumnya telah menetapkan target penurunan kemiskinan ekstrem hingga nol persen pada tahun 2024. Namun tujuan tersebut dinilai sulit dicapai.

Terdapat wilayah, terutama di wilayah timur, yang persentasenya masih tergolong tinggi. Oleh karena itu, Kementerian Koordinator PMK berkoordinasi dan segera menjangkau daerah-daerah yang angka ekstrem tersebut.

Dia mencontohkan Provinsi Papua yang enam provinsinya dia pastikan menggunakan data yang ada sebagai acuan.

“Kemudian untuk yang di Jateng, Jatim, dan Jabar, kita juga akan pastikan pelaksanaan program dan administrasinya. Karena otomatis ketika jumlah penduduk banyak, walaupun persentasenya kecil, akan tetap jauh lebih besar,” dia menyimpulkan. 

Kiriman serupa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *