Yogyakarta, prestasikaryamandiri.co.id – Siapa sangka sampah yang kerap menjadi permasalahan lingkungan bisa menjadi sesuatu yang bermanfaat di tangan salah satu warga Kota Yogyakarta. Dengan desain dan perencanaan yang tepat, sampah dapat diubah menjadi produk fungsional meski dengan biaya ekonomis yang besar.

Sejak 2017 seorang pria bernama Anton dan delapan temannya sedang mencari sepatu dari Sungai Winong. Lima tahun kemudian, tepatnya pada tahun 2022, Anton mulai mengorganisir daur ulang botol menjadi bisnis dengan penjualan terbatas.

“Kalau saya suka, yang penting sampah kita kelola di bank,” kata Anton, produsen sampah, kepada prestasikaryamandiri.co.id, Rabu (17/04/2024).

Antanas menyulap botol bekas menjadi berbagai proyek, salah satunya boneka dari botol. Proses produksi botolnya sendiri dipres dan ditanam sesuai dengan kebutuhan proses penciptaan karya seni dari sampah menjadi sesuatu yang bermanfaat. – (prestasikaryamandiri.co.id/Olena Wibisana)

Dari produk yang tidak berguna, Anton kini bisa mendapat untung dengan mendaur ulang sampah. Hal inilah yang menjadi fokus Anton dan kawan-kawan di Bank Sampah Paqone. Selain memberikan dampak positif terhadap lingkungan, mendaur ulang sampah menjadi barang bermanfaat juga membuka peluang usaha baru.

Masalahnya motif batik dan keterhubungannya. Masalah boneka besar itu keterkaitannya, kata Anton.

Pria asal Mantrijeron, Gedongkiwo, Kota Yogyakarta ini kerap mengadakan seminar tentang pengelolaan sampah baik di sekolah maupun di waktu lain.

Produk Anton juga masuk dalam 30 produk ramah lingkungan dalam program Kementerian Koperasi di Jakarta.

Bersama teman-temannya, produk daur ulang Anton kini diminati karena berbeda dan peduli lingkungan. Proses mengubah sesuatu dari sampah menjadi sesuatu yang bermanfaat. – (prestasikaryamandiri.co.id/Olena Wibisana)

Anton menilai apa yang dilakukannya cukup menjanjikan karena dengan peralatan yang ada, mudah untuk mendapatkan penghasilan kecil, namun tetap membutuhkan keterampilan, ketekunan, dan inovasi untuk menciptakan karya yang unik dan berharga.

“Kalau ada pasar dari berbagai daerah, Jakarta, Bali, Bandung, wisatawan beli,” pungkas Anton.

Kiriman serupa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *