Jakarta, prestasikaryamandiri.co.id – 800 pengunjuk rasa lingkungan menyerang pabrik Tesla Disrupt Tesla di Jerman pada Jumat (5 Oktober 2024) waktu setempat. Mereka berusaha menguasai dan menghentikan industri mobil listrik milik salah satu orang terkaya di dunia, Elon Musk.

Seperti dikutip The Guardian, Sabtu (11/5/2024), polisi Jerman menghentikan upaya penguasaan pabrik tersebut. Pencegahan bahkan dilakukan dengan bantuan kegiatan teroris.

Diketahui, penyerangan tersebut terjadi menanggapi pernyataan Elon Musk yang ingin memperluas pabrik Tesla di Berlin, Jerman. Rencana tersebut dianggap keji karena akan merusak lingkungan sekitar.

Selain itu, Tesla sebelumnya juga menebangi hutan di sekitarnya untuk membangun pabrik kendaraan listrik.

“Rencana Tesla mengklaim ekspansi tersebut akan merusak lingkungan. Tesla mendapat kritik sejak perusahaan tersebut membuka pabrik pada Maret 2022 dan mengumumkan rencana ekspansi ke hutan terdekat untuk meningkatkan kapasitas produksi,” kata The Guardian.

Aksi para pengunjuk rasa rupanya menarik perhatian Elon Musk. Melalui akun X-nya, pria kelahiran 28 Juni 1971 ini menanyakan betapa lemahnya polisi dalam mencegah para pengunjuk rasa yang mencoba masuk ke pabrik Tesla.

“Mengapa polisi membiarkan para pengunjuk rasa membawanya pergi?” Naskah: Elon Musk

Sayangnya, proyek ini gagal. Tak satu pun pengunjuk rasa berhasil menguasai pabrik Tesla.

Polisi memastikan bahwa pengunjuk rasa mencoba masuk ke pabrik, namun dicegah dan beberapa orang ditangkap. Selain itu, ia menerima beberapa laporan cedera yang dialami polisi dan pengunjuk rasa.

“Kami melindungi kebebasan berkumpul, tapi kami juga bertanggung jawab untuk memastikan ketertiban dan keamanan publik. Itu berarti kami juga melakukan intervensi jika diperlukan,” kata juru bicara kepolisian Brandenburg Mario Heinemann.

Kiriman serupa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *