Jakarta, prestasikaryamandiri.co.id – Wilayah Jabodetabek dilanda hujan deras selama beberapa hari terakhir. Banyak orang bertanya kenapa akhir-akhir ini hujan turun deras padahal sedang musim kemarau. Curah hujan yang tidak teratur menyebabkan banjir di banyak wilayah.
Banjir berdampak pada banyak wilayah, berdampak pada hampir seluruh aktivitas masyarakat. Banyak pengendara yang harus mengarungi banjir untuk mencapai tujuannya. Akibatnya banyak mobil mogok dan mengalami kerusakan bagian akibat terendam banjir.
Lalu perawatan apa saja yang harus dilakukan pada kendaraan setelah terjadi banjir? Berikut pernyataannya dikutip GoMechanic, Senin (8/7/2024).
1. Jangan langsung menyalakan mobil setelah melewati air banjir. Pemilik mobil pasti sangat penasaran apakah mobilnya akan hidup kembali setelah banjir, namun hindari hal tersebut.
Menghidupkan mobil setelah melewati banjir akan memungkinkan air bercampur pasir dan kotoran masuk ke ruang mesin, terutama ruang bakar. Hal ini dapat menyebabkan kerusakan yang mahal pada komponen mesin.
2. Cabut aki kendaraan. Air banjir dapat merusak komponen kelistrikan kendaraan. Oleh karena itu, segera lepas aki mobil setelah terjadi banjir. Komponen kelistrikan yang rusak juga dapat menyebabkan korsleting; Melepaskan baterai dapat mencegah hal ini terjadi.
3. Periksa kendaraan dari kerusakan. Periksa kendaraan dari kerusakan segera setelah terbentur air. Pada bagian mesin, coba lepas busi untuk melihat apakah air sudah masuk ke dalam silinder mobil. Kemudian tarik keluar batangnya untuk melihat apakah ada air di dalamnya. Periksa juga cairan seperti reservoir, minyak rem, cairan wiper dan cairan radiator.
Periksa juga lampu depan dan lampu belakang mobil, retakan sekecil apa pun bisa menyebabkan air masuk ke lampu depan. Bagian terpenting adalah interior mobil. Periksa karpet dan barang lain yang terbuat dari bahan yang mudah terkena air.
4. Periksa bagian bawah mobil Bagian bawah merupakan komponen utama dalam pengoperasian mobil. Coba lihat ke kolong mobil apakah ada kerusakan seperti suspensi bocor, komponen kendor atau ada yang tersangkut di undercarriage.
Periksa juga rem mobil. Rem yang terendam air bercampur pasir dan kotoran lainnya akan mempengaruhi performa pengereman. Kemudian periksa ban mobil Anda apakah ada kebocoran.
5. Periksa filter udara Memeriksa filter udara juga merupakan salah satu cara untuk mengetahui apakah ada air yang masuk ke dalam mesin. Mobil modern membutuhkan asupan udara yang minimal, sehingga air mudah masuk ke filter udara.
Jika saat Anda memeriksanya terdapat air di dalam filter dan filternya basah, berarti air telah masuk ke dalam mesin. Jika demikian, segera bawa kendaraan ke pusat servis untuk diperiksa dan dirawat.
6. Keringkan bagian dalam kendaraan. Jika air masuk ke dalam kendaraan, segera keringkan. Air yang bocor ke dalam mobil dapat membawa jamur yang dapat menimbulkan masalah lain seperti bau tidak sedap bahkan karat. Keringkan mobil dengan membuka jendela dan meletakkan handuk untuk menyerap air.
Namun disarankan untuk mengganti komponen seperti karpet, panel pintu atau komponen lain yang terkena dampak. Mengganti panel tidak hanya mengurangi kemungkinan karat, namun juga mencegah kerusakan air lainnya.
7. Periksa seluruh komponen pada kendaraan yang memerlukan daya listrik. Komponen kelistrikan akan paling terkena dampaknya jika terkena air banjir. Periksa komponen seperti lampu rem, lampu sein, lampu depan, AC, head unit, power lock bahkan penerangan interior.
8. Bawa mobil ke dealer. Air banjir pasti kotor karena bercampur dengan pasir bahkan air bercampur dengan saluran pembuangan. Membawa mobil ke bengkel untuk perawatan cat dan pembersihan kendaraan lainnya adalah hal utama yang harus Anda lakukan.
Selain bodi mobil, bagian dalam mobil yang terendam air harus dibongkar dan dibersihkan terlebih dahulu agar terhindar dari bau dan karat.