Jakarta, prestasikaryamandiri.co.id – Kualitas dan kondisi ban sepeda motor berpengaruh besar terhadap pengalaman berkendara Anda. Meski sering diabaikan, ban kendaraan roda dua memiliki umur yang lebih pendek dibandingkan ban mobil, terutama dalam hal jarak tempuh.
Oleh karena itu, perawatan rutin terhadap kualitas dan kondisi ban sepeda motor sangatlah penting, tidak hanya untuk menjamin keselamatan Anda sebagai pengendara, tetapi juga untuk menjamin pengoperasian kendaraan dengan baik.
Memahami pentingnya perawatan ban yang benar merupakan kunci utama untuk mencegah berbagai kecelakaan yang dapat terjadi akibat ban yang aus. Ban yang aus dapat mengganggu performa kendaraan secara keseluruhan dan bahkan membahayakan keselamatan Anda dan orang lain.
Sebagai pedoman umum, para ahli menyarankan untuk mengganti ban sepeda motor setelah menempuh jarak 30.000 hingga 40.000 kilometer. Dengan melakukan prosedur perawatan rutin yang mencakup pemeriksaan dan penggantian ban dari waktu ke waktu, Anda tidak hanya akan memperpanjang umur sepeda motor Anda, tetapi Anda juga akan meningkatkan kinerja kendaraan Anda untuk memastikan bahwa ban Anda berada dalam kondisi yang baik waktu. tekanan udara.
Selain itu, Anda juga harus mengetahui berbagai tanda kapan ban sepeda motor Anda harus segera diganti, berikut penjelasannya seperti dikutip Bikesterglobal, Kamis (13/06/2024).
1. Keausan ban Indikator keausan ban merupakan indikator utama yang menunjukkan perlunya penggantian ban sepeda motor. Ban berperan penting dalam memberikan cengkeraman dan traksi saat berkendara. Jika tekanan ban sudah mencapai indikator kedalaman keausan (TWI), berarti ban perlu segera diganti.
Memeriksa dan mengoreksi tekanan ban secara teratur, menghindari jalan yang kasar, dan memutar ban secara teratur dapat memastikan ban juga aus. Mengetahui batas umur ban sepeda dan menggunakan ban berkualitas tinggi dapat memperpanjang umur dan performa ban secara keseluruhan. Jangan lupa membawa perlengkapan berkendara seperti helm dan sarung tangan untuk keselamatan dalam jarak jauh.
2. Retak dan Terpotong Retak, terpotong atau berlubang pada dinding ban sepeda motor bisa menjadi tanda ban perlu diganti, karena dapat melemahkan struktur ban dan meningkatkan risiko cedera. Ban yang rusak dapat menyebabkan ledakan mendadak yang dapat mengakibatkan hilangnya kendali dan cedera.
Meski beberapa kerusakan bisa diperbaiki dengan alat reparasi ban, namun tidak semua kerusakan bisa diperbaiki. Jika kerusakannya parah, ban mungkin perlu diganti.
3. Keausan yang tidak merata dapat disebabkan oleh beberapa faktor seperti tekanan udara yang tidak mencukupi, ketidaksejajaran, dan bagian suspensi yang aus. Jika tekanan ban tidak cukup atau terlalu tinggi, bagian tengah atau tepi tapak dapat mengalami keausan yang tidak merata.
Penjajaran yang tidak tepat dapat menyebabkan salah satu sisi ban lebih cepat aus dibandingkan sisi lainnya, sehingga dapat mengakibatkan tekuk atau tekuk. Ketidakseimbangan juga bisa menjadi pertanda adanya masalah lain, seperti tekanan ban yang tidak seimbang atau sistem suspensi yang rusak. Untuk menghindari masalah ini, periksalah ban Anda secara rutin dan perbaiki masalah utamanya.
4. Usia ban Ban sepeda motor mungkin sudah terlalu tua untuk digunakan, padahal tapaknya masih cukup dan tidak rusak. Paparan sinar UV, panas, dan oksigen menyebabkan ban menjadi tua sehingga menyebabkan karet mengering dan retak. Disarankan untuk mengganti velg setelah lebih dari 3 tahun dipakai, meskipun kondisi kaki-kaki masih bagus. Ban yang lebih tua lebih rentan terhadap ledakan dan masalah keselamatan lainnya karena dapat aus dan kehilangan tapaknya.
5. Kebisingan berlebihan Jika Anda mendengar suara-suara yang tidak biasa seperti dengkuran, bunyi klik atau rengekan saat berkendara, segera periksa kondisi ban Anda. Suara-suara tersebut dapat menjadi tanda keausan yang disebabkan oleh sejumlah faktor, seperti ban yang aus, jalur yang buruk, atau kondisi jalan yang buruk. Kemungkinan penyebab lainnya bisa jadi ban kempes atau ban kempes yang membuat roda tidak mampu menyerap benturan dan masalah jalan.
Dinding samping yang rusak atau benda asing seperti paku atau sekrup yang lepas juga dapat menimbulkan suara yang tidak biasa. Penting untuk memeriksa tekanan ban dan mencari tanda-tanda keausan atau kerusakan yang tidak merata. Jika terjadi kerusakan, sebaiknya ban diganti untuk mencegah masalah lebih lanjut. Periksa kondisi ban Anda secara berkala untuk mendeteksi dan memperbaiki masalah sejak dini.
6. Berkurangnya performa Kondisi ban sangat penting saat terjadi kebocoran dan kebocoran. Saat ban aus, cengkeramannya berkurang, sehingga memperpanjang jarak pengereman dan mengurangi tikungan. Umumnya ban sepeda motor bertahan 3 hingga 5 tahun.
Kondisi ini semakin berbahaya di jalan basah atau licin. Pastikan kedalaman ban minimum adalah 2/32 inci; jika kurang dari ini sebaiknya ban segera diganti. Luka, goresan atau retakan pada ban juga dapat merusak kualitasnya dan meningkatkan risiko cedera.
7. Bengkak atau Benjolan Jika Anda merasakan sepeda motor Anda bergetar secara tiba-tiba, bisa jadi hal tersebut disebabkan oleh kondisi ban yang kempes. Suara bising yang tidak biasa atau ketidakstabilan saat berkendara bisa menjadi tanda bahwa dinding samping ban sudah sangat aus. Jika terjadi kerusakan struktur pada ban sehingga menyebabkan kebocoran udara dan munculnya gelombang atau gelembung pada permukaannya, segera waspadai karena bisa jadi akibat benturan atau beban ekstrim pada roda.
8. Hilangnya tekanan udara Tekanan ban yang cukup merupakan kunci pengendalian sepeda motor yang baik. Ban yang tekanan anginnya kurang dapat menyebabkan bahaya keselamatan, termasuk berkurangnya pengendalian dan kemampuan berkendara, penghematan bahan bakar, dan pengereman yang buruk.
Selalu periksa kebocoran dan penurunan tekanan untuk mencegah kerusakan ban. Kebocoran yang lambat dapat menurunkan tekanan udara secara bertahap, sedangkan penurunan yang tiba-tiba dapat menyebabkan ledakan yang berbahaya, terutama pada kecepatan tinggi.