Jakarta, prestasikaryamandiri.co.id – Penuaan populasi di Jepang merupakan tren yang semakin cepat karena sejumlah faktor kompleks seperti perubahan demografi, sosial, dan ekonomi.

Salah satu alasan terpentingnya adalah peningkatan angka harapan hidup yang signifikan dalam beberapa dekade terakhir.

Namun, tantangan seriusnya adalah penurunan angka kelahiran yang sangat cepat, sehingga jumlah penduduk lanjut usia terus bertambah sementara jumlah generasi muda semakin berkurang.

Tren ini juga dipengaruhi oleh perubahan budaya, dimana pasangan cenderung menunda atau menghindari pernikahan dan memilih untuk memiliki anak lebih sedikit atau lebih sedikit.

Hal ini menyebabkan perubahan struktur keluarga, yang mempercepat penuaan penduduk. Berikut delapan penyebab penduduk menua, dikutip dari Study Smarter, Kamis (6/6/2024).

1. Menurunnya angka kesuburan Angka kesuburan telah menurun secara signifikan di banyak negara dalam beberapa dekade terakhir, hal ini tercermin dari penurunan angka kelahiran secara keseluruhan.

Hal ini dipengaruhi oleh meningkatnya biaya hidup, fokus pada karir dan perubahan norma sosial mengenai keluarga dan reproduksi. Akibatnya, jumlah penduduk muda akan berkurang dan jumlah penduduk lanjut usia mungkin akan meningkat, sehingga akan mengubah struktur demografi di masa depan.

2. Perubahan demografi Perubahan demografi merupakan perubahan yang dialami suatu negara dari tingginya angka kelahiran dan kematian.

Pada awalnya penduduk didominasi oleh generasi muda, namun seiring berjalannya waktu proporsi penduduk lanjut usia semakin meningkat. Migrasi ini merupakan perubahan jangka panjang yang dipengaruhi oleh industrialisasi, urbanisasi dan peningkatan tingkat pendidikan.

3. Urbanisasi dan migrasi Urbanisasi dan migrasi memegang peranan penting dalam membentuk struktur umur penduduk. Migrasi dari pedesaan ke kota dan migrasi internasional mempengaruhi distribusi umur penduduk.

Generasi muda pindah ke kota untuk mencari peluang ekonomi yang lebih baik, yang berdampak pada peningkatan jumlah lansia di pedesaan. Migrasi juga dapat menyebabkan populasi menua di beberapa kota, sehingga memberikan tekanan pada layanan dan infrastruktur yang ada.

4. Gaya hidup dan lingkungan Faktor lingkungan seperti polusi udara dan perubahan iklim, serta gaya hidup tidak sehat seperti merokok, kurang olah raga dan pola makan yang buruk, mempunyai dampak yang signifikan terhadap kesehatan dan umur panjang para lansia pada khususnya.

Mendorong gaya hidup sehat dan lingkungan bersih dapat meningkatkan kualitas hidup lansia dan memperlambat proses penuaan.

5. Meningkatnya angka harapan hidup Angka harapan hidup, yang mencerminkan rata-rata usia harapan hidup seseorang, disebabkan oleh kemajuan ilmu pengetahuan, teknologi, dan kesehatan.

Penemuan obat-obatan baru, perbaikan prosedur medis dan peningkatan kesadaran akan gaya hidup sehat merupakan faktor kunci keberhasilan ini.

Meskipun hal ini merupakan pencapaian yang signifikan dalam meningkatkan kesejahteraan manusia, hal ini juga menimbulkan tantangan baru dalam mengelola populasi menua dan mengadaptasi sistem sosial dan ekonomi terhadap perubahan demografi.

6. Perkembangan teknologi kesehatan Kemajuan teknologi kedokteran dan pelayanan kesehatan turut berkontribusi terhadap peningkatan angka harapan hidup. Kemajuan-kemajuan ini mencakup pengobatan yang lebih efektif untuk penyakit kronis dan penyakit yang berkaitan dengan penuaan, yang pada gilirannya memungkinkan orang untuk hidup lebih lama dan meningkatkan jumlah penduduk lanjut usia.

Dengan berinvestasi pada penelitian dan pengembangan teknologi kesehatan, dapat meningkatkan kualitas hidup lansia dan memperpanjang usia harapan hidup.

7. Asuransi pensiun Di berbagai negara, asuransi pensiun yang menetapkan usia pensiun yang tinggi mendorong masyarakat untuk terus bekerja lebih lama.

Hal ini menunda peralihan masyarakat dari masa kerja ke masa pensiun, yang pada akhirnya berdampak pada peningkatan jumlah pensiunan yang masih aktif bekerja.

Dengan kebijakan pensiun yang fleksibel dan program pensiun yang memadai, masyarakat dapat membantu individu tetap mandiri dan produktif di hari tua.

8. Dampak perang dan bencana Di banyak negara, perang dan bencana alam seringkali menimbulkan kerugian yang besar, terutama di kalangan kelompok usia muda. Hal ini terlihat dari perubahan struktur umur penduduk dan peningkatan jumlah penduduk lanjut usia.

Oleh karena itu, penting untuk mempertimbangkan kebutuhan khusus kelompok penduduk lanjut usia dalam upaya pemulihan dan pembangunan pasca konflik dan bencana.

Kiriman serupa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *