Jakarta, prestasikaryamandiri.co.id – Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menemukan 8,46% dari 130 sampel makanan ringan yang diuji di Indonesia mengandung lemak trans melebihi rekomendasi WHO yaitu 2 gram per 100 gram total lemak.

Sampel berasal dari empat kategori makanan: minyak dan lemak, margarin dan olesan, makanan kemasan yang mengandung lemak (seperti biskuit, kue kering, keripik, kue dan roti) dan makanan siap saji seperti mie goreng, nasi goreng, dan gorengan. . Ayam, wafel, kentang, dan roti.

Mengonsumsi terlalu banyak lemak trans dapat berdampak buruk bagi kesehatan. Untuk itu, mengetahui makanan mana yang mengandung lemak trans tinggi dapat mencegah risiko penyakit.

Berikut delapan makanan yang mengandung lemak trans tingkat tinggi dan sebaiknya dihindari, demikian dilansir surat kabar Al-Sehha, Rabu (8/5/2024).

1. Makanan yang Dipanggang Makanan yang dipanggang seperti kue, muffin, dan biskuit yang dijual di pasaran sering kali menggunakan mentega nabati yang mengandung lemak trans.

Lemak trans dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dan kolesterol tinggi. Untuk menghindarinya, Anda bisa membuat makanan panggang sendiri di rumah dengan menggunakan bahan-bahan alternatif seperti minyak canola dan mentega yang sehat.

2. Gorengan atau makanan cepat saji Proses menggoreng dapat menyebabkan terbentuknya lemak trans pada makanan. Makanan seperti kentang goreng dan makanan cepat saji lainnya seringkali digoreng dengan minyak yang mengandung lemak trans.

Lemak trans ini dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dan peradangan pada tubuh. Oleh karena itu, disarankan untuk membatasi asupan gorengan dan fast food.

3. Makanan olahan Meskipun Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) telah melarang penggunaan lemak trans dalam makanan, beberapa makanan olahan masih mengandung lemak trans.

Produsen boleh menggunakan istilah “0 gram lemak trans” jika jumlahnya kurang dari 0,5 gram per porsi, namun makanan tersebut sebenarnya masih mengandung lemak trans. Contohnya termasuk jenis kentang tertentu, selai kacang, dan makanan olahan lainnya. Oleh karena itu, penting untuk selalu membaca label dengan cermat dan memilih makanan sehat.

4. Makanan beku Beberapa makanan beku menggunakan lemak trans untuk meningkatkan stabilitas dan rasa. Namun, tidak semua makanan beku mengalami masalah ini. Misalnya, ikan dan sayuran beku tetap bisa menjadi pilihan makanan sehat dan padat nutrisi selama Anda memilih produk dengan hati-hati dan memeriksa labelnya.

5. Sandwich atau hamburger Beberapa makanan, seperti daging olahan, pepperoni, dan salami, mungkin mengandung lemak trans. Lemak trans ini dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dan kolesterol tinggi. Jadi pilihlah daging atau ikan yang rendah lemak dan hindari makanan yang penuh lemak trans.

6. Biji-bijian utuh Biji-bijian utuh sering dianggap sebagai makanan sehat, namun banyak di antaranya mengandung minyak terhidrogenasi parsial dan tambahan gula. Lemak trans dan gula tambahan ini dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, termasuk obesitas dan diabetes. Jadi pastikan untuk memeriksa label dengan cermat dan memilih sereal yang sehat.

7. Selai Kacang Meskipun selai kacang alami terbuat dari kacang tanah dan garam, beberapa merek selai kacang mengandung minyak terhidrogenasi parsial, yang mungkin mengandung lemak trans. Lemak trans ini dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dan kolesterol tinggi. Pilih selai kacang yang sehat atau buat sendiri di rumah.

8. Oatmeal Instan Beberapa merek oatmeal instan dan krim gandum mengandung minyak kedelai terhidrogenasi parsial. Lemak trans dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dan kolesterol tinggi. Yang terbaik adalah membuat oatmeal sendiri di rumah menggunakan bahan-bahan alami yang sehat.

Kiriman serupa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *