Gorontalo, prestasikaryamandiri.co.id – Setelah delapan hari dilanda banjir di beberapa kabupaten di Gorontalo, banjir perlahan mulai surut. Berdasarkan data BPBD Kabupaten Gorontalo, delapan desa di tiga kecamatan di Kabupaten Gorontalo masih terendam banjir.
Ketua Distrik Thilango Syamsul Mustafa mengatakan, tiga distrik yakni Distrik Thilango, Distrik Telaga Jaya, dan Distrik Limboto terdampak banjir. Ketinggian air mencapai 50-100 sentimeter.
Desa-desa seperti Desa Tabumela, Desa Tilote, Desa Ilotidea dan Desa Tualango di Kecamatan Tilango terus terkena dampak banjir. Untuk Distrik Telaga Jaya yaitu Desa Hutadaa dan Desa Buhu. Sementara Desa Kayu Bulan dan Hunggaluwa di Kecamatan Limboto terus terendam banjir.
“Jadi untuk situasi hari ini jumlah pengungsi sebanyak 500 orang dan terbagi di beberapa lokasi pengungsian. Empat desa yang masih terendam banjir di Kecamatan Tilango, yaitu Desa Ilotidea, Desa Laonu, Desa Tabumela, dan Desa Tilote,” ujarnya.
Air masih ada di rumah-rumah warga, namun beberapa orang sedang menuju rumah untuk membersihkan sisa-sisa banjir. Setelah itu kembali ke kamp pengungsi.
Sementara itu, warga yang rumahnya masih terendam air banjir setinggi sekitar 1 meter, masih tinggal di lokasi pengungsian.
“Saat ini kami sedang membersihkan rumah, tadi saat itu ketinggian air mencapai jendela rumah. Kami tinggal di kamp pengungsi. Kami pulang hanya untuk bersih-bersih, tapi setelah bersih-bersih kami kembali ke tempat pengungsian. “Kami menghabiskan waktu tiga hari untuk membersihkan rumah, tembok, dan memperbaiki kursi,” kata Ira yang terdampak banjir saat membersihkan rumahnya.
Diakui pula, banyak properti yang rusak akibat banjir yang berlangsung lebih dari seminggu itu.
“Barang-barang kami banyak yang rusak, lemari dan kursi rusak karena terbuat dari serbuk gergaji, sehingga banyak barang yang rusak. “Masih belum ada listrik di kawasan ini,” jelasnya.
Sementara itu, 44 sekolah terdampak banjir yang dijadikan pusat evakuasi masih ditutup oleh otoritas setempat.