Jakarta, prestasikaryamandiri.co.id – Harga diri anak merupakan salah satu kunci tumbuh kembang anak yang sehat. Ciri-ciri anak percaya diri cenderung lebih berani ketika mencoba hal baru, mampu mengatasi kegagalan dan menunjukkan sikap positif dalam berbagai situasi.

Namun, tidak semua anak secara alami memiliki harga diri yang kuat. Oleh karena itu, penting bagi orang tua sebagai guru untuk mengenali ciri-ciri anak secure dan mengetahui cara efektif untuk mendukung perkembangannya.

Anak secure berasal dari pola asuh yang didapat dari orangtuanya. termasuk dukungan, kebebasan berekspresi dan partisipasi dalam situasi tertentu.

Berikut delapan ciri anak aman dan cara mendukungnya, dikutip dari MCKenzie Community Partnership, Rabu (27/11/2024).

1. Kemauan mengambil risiko Pastikan anak memiliki kecenderungan untuk keluar dari zona nyamannya dan mencoba aktivitas baru, baik dalam olahraga, pendidikan, atau situasi sosial. Mereka melihat tantangan sebagai peluang untuk tumbuh, bukan ancaman.

2. Memiliki citra diri yang positif Mereka sehat dan mempunyai rasa percaya diri terhadap kemampuan diri. Citra diri yang positif ini membuat mereka merasa nyaman dengan dirinya sendiri, dan hal ini sangat penting untuk pengembangan diri.

3. Keterampilan berkomunikasi Anak percaya diri dalam mengungkapkan pikiran dan perasaannya secara terbuka. Mereka tidak takut untuk menyampaikan pendapat, mengajukan pertanyaan, atau mencari bantuan saat dibutuhkan, sehingga menghasilkan hubungan yang lebih baik dengan teman dan orang dewasa.

4. Ketahanan Mereka bangkit kembali dari kegagalan dan belajar dari kegagalan, bukannya berkecil hati karenanya. Ketahanan ini penting untuk mengatasi tantangan hidup.

5. Kemandirian Anak yang aman sering kali mengungkapkan rasa kemandiriannya, mengambil keputusan dan bertanggung jawab atas tindakannya. Kemandirian ini berkontribusi pada kepercayaan diri mereka.

6. Kemampuan menangani kritik Anda dapat menerima kritik yang membangun tanpa bersikap defensif atau berkecil hati. Alih-alih melihat umpan balik sebagai serangan pribadi, mereka melihatnya sebagai peluang untuk perbaikan.

7. Memiliki empati, anak cenderung berempati terhadap orang lain, memahami sudut pandangnya, beragam perkataannya dan menunjukkan kebaikan. Sifat ini meningkatkan keterampilan sosial mereka dan membantu mereka membangun hubungan yang kuat.

8. Rasa ingin tahu Mereka bersemangat untuk belajar dan mengeksplorasi ide-ide baru, dan percaya bahwa kemampuan mereka dapat ditingkatkan dengan usaha. Pola pikir ini mendorong pembelajaran seumur hidup dan kemampuan beradaptasi.

Cara Mendukung Anak Percaya Diri – Dorong anak Anda untuk mengeksplorasi hal-hal baru, baik itu olahraga, hobi, atau kegiatan sosial. Sediakan lingkungan yang aman di mana mereka dapat bereksperimen tanpa takut gagal.

– Menghargai usaha dan prestasi Menghargai prestasi kecil dan usaha menyelesaikan tugas. Merayakan kesuksesan meningkatkan kepercayaan diri.

– Mengajarkan ketahanan membantu anak-anak memahami kegagalan sebagai bagian dari pertumbuhan. Diskusikan apa yang salah dalam situasi yang menantang ini dan bagaimana kesalahan tersebut dapat diperbaiki di lain waktu.

– Mendorong kemandirian anak untuk bertanggung jawab atas usianya guna mendorong pengambilan keputusan dan keterampilan memecahkan masalah. Hal ini meningkatkan rasa pemberdayaan.

– Mengekspresikan perasaan menciptakan lingkungan di mana anak merasa aman untuk mengungkapkan perasaannya. Hal ini dapat dilakukan melalui diskusi, majalah atau wadah kreatif seperti seni.

Dengan menerapkan strategi tersebut, orang tua dapat sangat mempengaruhi tingkat kepercayaan diri anak, sehingga ia dapat sukses dalam berbagai bidang kehidupan.

Kiriman serupa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *