Jakarta, prestasikaryamandiri.co.id – Kesedihan usai libur Idul Fitri berakhir; Apakah Anda pernah merasa cemas atau depresi? Jika ya, Anda mungkin mengalami kesedihan pasca liburan. Post-holiday blues mengacu pada perasaan negatif yang muncul setelah liburan usai dan Anda harus kembali beraktivitas seperti biasa.

Post-vacation blues bukanlah diagnosis medis melainkan kejadian umum yang dialami oleh siapa pun yang menikmati liburan santai dan menyenangkan.

Bagaimana Post Holiday Blues Bisa Terjadi? Keadaan cemas dan kurang motivasi. Garis Kesehatan Perasaan tersebut bisa terjadi karena beberapa faktor berikut yang disebutkan sebelum Selasa (16/4/2024).

1. Perubahan iklim: tidur saat liburan; Pola makan dan aktivitas bisa berubah drastis. Anda bisa mempraktikkan gaya hidup yang lebih nyaman dan fleksibel. Ketika Anda tiba-tiba kembali ke rutinitas normal Anda; Perubahan ini dapat menyebabkan stres dan kecemasan. Perlu waktu untuk merevisi pola lama.

2. Saat libur lebaran, banyak orang yang bergembira. Akan terjadi relaksasi dan perubahan suasana hati. Namun perasaan tersebut bisa dengan cepat hilang ketika Anda kembali ke dunia nyata yang penuh tanggung jawab. Hal ini dapat menyebabkan perubahan suasana hati yang negatif, seperti kesedihan atau depresi.

3. Kesulitan keuangan Liburan untuk hobi dan hiburan sering kali memerlukan biaya yang besar. Namun kembali ke kenyataan, perasaan stres finansial bisa saja muncul. Tagihan dan tekanan keuangan dapat menyebabkan kecemasan dan ketidaknyamanan.

4. Faktor psikologis adalah gagasan yang komprehensif; Faktor psikologis seperti overthinking dan kecemasan sosial dapat berperan dalam post-holiday blues. Seorang perfeksionis mungkin merasa tertekan untuk tampil sempurna setelah liburan, namun terlalu banyak berpikir bisa membuat seseorang cemas dengan pekerjaan yang akan datang. Selain itu, kesulitan menyesuaikan diri dengan lingkungan sosial di tempat kerja atau sekolah dapat menimbulkan kecemasan.

5. Lamanya libur Lamanya libur juga dapat mempengaruhi tingkat kesulitan untuk kembali menjalani rutinitas. Semakin lama Anda menikmati bersantai dan menikmati waktu Anda. Semakin sulit untuk kembali ke rutinitas yang penuh tanggung jawab dan tanggung jawab.

6. Kurang tidur dan kurang aktivitas fisik pada hari libur; Pola tidur yang tidak teratur dan berkurangnya aktivitas fisik dapat terjadi. Kurang tidur dan aktivitas fisik dapat memengaruhi kesehatan mental dan memperburuk gejala post-holiday blues setelah kembali melakukan rutinitas yang membutuhkan fokus dan produktivitas.

7. Jet lag Jet lag bisa menjadi masalah tambahan bagi pelancong jarak jauh saat liburan. Gangguan tidur akibat perbedaan zona waktu dapat meningkatkan rasa lelah dan mengganggu pola tidur. Hal ini dapat membuat lebih sulit untuk menyesuaikan diri dengan rutinitas.

Mengatasi penyakit setelah liburan; Untuk merencanakan liburan Anda dengan bijak; Penting untuk menjaga keteraturan sebanyak mungkin selama liburan dan perlahan-lahan kembali ke rutinitas Anda.

Kiriman serupa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *