JAKARTA, prestasikaryamandiri.co.id – I Gusti Agung Rai Kusuma Yudha atau Ade Rai, begitu ia disapa, biasanya menjalani diet bernama intermittent fasting. Menurutnya, diet ini tidak menyiksa, asalkan Anda membatasi waktu makan beberapa jam lalu istirahat tanpa makan.
Puasa intermiten merupakan pola makan yang mengatur periode makan dan puasa. Namun, ada aturan dalam menerapkan diet ini.
Berikut tujuh aturan menjalani diet puasa intermiten, dikutip dari Medical News Today, Kamis (16 Mei 2024).
1. Melewatkan waktu makan Cara ini cocok bagi pemula yang ingin mencoba puasa intermiten. Anda dapat melewatkan waktu makan tergantung pada tingkat rasa lapar masing-masing. Namun, Anda harus mengonsumsi makanan bergizi setiap kali makan.
2. Puasa 12 jam sehari Aturan diet ini sederhana, Anda hanya perlu berpuasa 12 jam sehari. Cara termudah adalah dengan memasukkan waktu tidur ke dalam periode puasa Anda. Misalnya, Anda bisa berpuasa dari jam 7 malam hingga jam 7 pagi. Makan malam sebelum jam 7 malam dan sarapan setelah jam 7 pagi.
3. Puasa 16 jam sehari. Puasa 16 jam sehari dan makan dalam waktu 8 jam. Ini disebut metode 16:8 atau diet lega. Pada metode ini, pria boleh berpuasa selama 16 jam dan wanita selama 14 jam. Biasanya, orang menyelesaikan makan malam pada jam 8 malam, melewatkan sarapan, dan makan lagi pada siang hari.
4. Puasa 2 hari dalam seminggu, puasa jenis ini disebut puasa 5:2. Anda makan normal selama 5 hari dan mengurangi asupan kalori selama 2 hari. Pada hari puasa, pria mengonsumsi sekitar 600 kalori dan wanita mengonsumsi 500 kalori. Biasanya hari puasa dipisah, seperti Senin dan Kamis, dengan minimal 1 hari non-puasa di antara hari puasa.
5. Puasa Alternatif Puasa alternatif berarti tidak mengonsumsi makanan padat atau mengonsumsi hingga 500 kalori pada hari puasa. Pada hari makan, Anda bisa makan sebanyak yang Anda mau. Cara ini cukup ekstrim dan mungkin tidak cocok untuk pemula atau orang dengan masalah kesehatan tertentu.
6. Puasa 24 Jam Seminggu Puasa 24 jam mengacu pada puasa sekali atau dua kali seminggu selama 24 jam, yang juga dikenal sebagai diet makan-berhenti-makan. Air putih, teh, dan minuman non-kalori lainnya boleh dikonsumsi saat berpuasa. Puasa jenis ini bisa menjadi tantangan karena dapat menyebabkan kelelahan, sakit kepala, atau mudah tersinggung.
7. The Warrior Diet Warrior Diet adalah bentuk puasa ekstrim yang melibatkan puasa selama 20 jam dan hanya makan sedikit, seperti beberapa porsi buah dan sayuran mentah. Jadi, Anda bisa makan selama 4 jam di malam hari. Pastikan untuk memasukkan sayuran, protein, lemak sehat, dan beberapa karbohidrat.