Jakarta, prestasikaryamandiri.co.id – Bank Indonesia (BI) memperkuat koordinasi kebijakan dengan pemerintah untuk memitigasi dampak risiko dunia yang semakin tidak menentu. Gubernur BI Perry Vargio mengatakan pihaknya terus memperkuat bauran kebijakan moneter, makroprudensial, dan sistem pembayaran.

Di tengah meningkatnya ketidakpastian pasar keuangan global, BI menerapkan lima prinsip untuk menjaga stabilitas dan mendukung pertumbuhan ekonomi berkelanjutan. Ia mengatakan, pertumbuhan ekonomi pada tahun 2024 diperkirakan berkisar antara 4,7 hingga 5,5%.

“BI terus memperkuat kerja sama untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan, khususnya dari sisi permintaan, dengan memperkuat kebijakan makroprudensial yang dimungkinkan oleh stimulus fiskal pemerintah,” kata Perry dalam konferensi pers hasil rapat bulanan gubernur bulan Mei 2024. Rabu ( 22/5/2024) di Gedung Tamrin BI.

Pertama, memperkuat strategi operasional moneter yang pro pasar untuk meningkatkan efektivitas kebijakan moneter. Penguatan kerangka suku bunga di pasar uang Rupee memastikan daya tarik imbal hasil dan memastikan aliran masuk portofolio asing ke aset keuangan domestik untuk mendukung stabilitas nilai tukar Rupee.

BI juga mempromosikan Obligasi Bank Indonesia Rupiah (SRBI), Obligasi Bank Indonesia Valas (SVBI) dan Sukuk Bank Indonesia Valas (SUVBI).

Kedua, meningkatkan stabilitas nilai tukar rupee melalui intervensi di pasar valuta asing baik dalam transaksi spot, domestic non-deliverable forward (DNDF), dan pasar sekunder obligasi pemerintah (SBN).

Ketiga, memperkuat strategi perdagangan term-repo SBN dan persaingan valuta asing untuk menjaga kecukupan likuiditas perbankan.

Keempat, pendalaman kebijakan transparansi suku bunga dasar kredit (SBDK) dengan fokus pada pendalaman suku bunga kredit berdasarkan sektor ekonomi.

Kelima, sistem pembayaran untuk memperkuat kolaborasi dengan pelaku industri dalam memperluas adopsi digital. Hal inilah yang melatarbelakangi peningkatan ketersediaan pedagang Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) di seluruh sektor UMKM dengan meningkatkan kualitas layanan, memperkuat berbagai program promosi dan upaya penggunaan QRIS, termasuk QRIS Zelaja Indonesia.

Kiriman serupa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *