JAKARTA, prestasikaryamandiri.co.id – Bank Indonesia (BI) meluncurkan Inisiatif Sistem Pembayaran Indonesia (BSPI) 2030. Fase ini merupakan kelanjutan dari BSPI 2019-2025. BI mendorong seluruh elemen pemerintah, otoritas, asosiasi dan industri serta masyarakat untuk terus memperkuat sinergi transformasi digital nasional untuk mendorong ekonomi keuangan digital nasional.
Percepatan digitalisasi pembayaran nasional ke depan difokuskan pada lima inisiatif utama, yaitu modernisasi infrastruktur pembayaran ritel, grosir dan data, konsolidasi industri pembayaran nasional, inovasi dan adopsi digital, perluasan kerja sama internasional, dan pengembangan digital. Rp
“Peluncuran Blueprint Sistem Pembayaran Indonesia 2030, sebagai kelanjutan dari BSBI 2025, sebagai akselerasi digitalisasi sistem pembayaran keuangan nasional,” kata Gubernur BI Perry Varjiyo pada Festival Ekonomi Keuangan Digital dan Karya Kreatif Indonesia 2024. FEKDI x KKI) di Jakarta Convention Center pada Jumat (1/8/2024).
Pada tahun 2030, ekonomi digital diprediksi meningkat empat kali lipat menjadi Rp5.800 triliun, pembayaran digital tumbuh 2,5 kali lipat menjadi Rp12.300 triliun, dan puncak bonus demografi Gen Y, Z, dan Alpha akan mencapai 68% dari usia generasi.
Oleh karena itu, transformasi digital harus semakin diperkuat untuk mempercepat pertumbuhan berbagai sektor ekonomi, termasuk usaha kecil dan menengah. Digitalisasi proses produksi, pemasaran, dan pembayaran mendorong berkembangnya usaha kecil dan menengah di tingkat nasional dan global.
Terhitung pada tahun 2019 hingga 2025, terdapat 50 juta pengguna QRIS yang sebagian besar adalah UMKM. Transaksi BI Fast juga berkembang pesat karena banyak digemari masyarakat karena biayanya yang murah.
Selain itu, kebijakan elektronikisasi program sosial pemerintah, transaksi keuangan pemerintah bahkan kartu kredit Indonesia juga dilakukan untuk memudahkan transaksi keuangan pemerintah.
Perbankan dan layanan keuangan digital kini telah menjadi terobosan dalam industri perbankan dan sistem pembayaran. Fintech, e-commerce, marketplace juga berkembang pesat dengan adanya reformasi regulasi untuk memperkuat industri pembayaran nasional.
“Kami di BI merasa senang dapat memberikan kontribusi nyata terhadap digitalisasi nasional, khususnya melalui Inisiatif Sistem Pembayaran Indonesia yang kami luncurkan pada tahun 2019-2025,” ujarnya.
BI juga terus memperluas kerjasama QRIS antar negara. Setelah realisasi dengan Malaysia, Thailand dan Singapura, BI juga menandatangani Nota Kesepahaman kerjasama QR dengan Korea Selatan, UEA, Jepang dan India.
“Kedepannya Asia akan mengintegrasikan pembayaran melalui QR dan Quick Payments,” pungkas Parry.