Moskow, prestasikaryamandiri.co.id – Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Prancis mengumumkan empat anggota Pasukan Penjaga Perdamaian Perserikatan Bangsa-Bangsa di Lebanon (UNIFIL) terluka dalam beberapa serangan dalam konflik antara Israel dan Lebanon.
“Prancis mengutuk keras serangan roket yang diduga dilancarkan Hizbullah, yang mengenai dua posisi pasukan UNIFIL di Lebanon selatan pada 19 November 2024,” demikian pernyataan resmi Kementerian Luar Negeri Prancis.
Akibat penyerangan tersebut, empat anggota Ghana Blue Helms mengalami luka-luka, tiga di antaranya harus dirawat di rumah sakit.
“Ini bukan pertama kalinya pasukan UNIFIL menjadi korban serangan dalam beberapa pekan terakhir,” tambah Kementerian Luar Negeri Prancis.
Di hari yang sama, patroli UNIFIL yang melibatkan Prancis juga menjadi sasaran serangan roket, meski tidak ada yang terluka dalam insiden tersebut.
UNIFIL melaporkan bahwa pasukan Israel berulang kali menyerang posisinya, termasuk pos terdepan dan markas besar. Serangan itu melibatkan dua pangkalan Italia dan beberapa fasilitas lain yang diduga melanggar garis biru. Militer Italia secara konsisten mengutuk tindakan Israel sebagai pelanggaran serius.
Sementara itu, konflik di Lebanon terus meningkat seiring Israel melancarkan operasi darat terhadap Hizbullah di Lebanon selatan pada 1 Oktober 2024. Operasi ini bertepatan dengan serangan udara dan rudal yang terjadi sejak eskalasi di Jalur Gaza.
Di Lebanon, jumlah orang yang tewas dalam serangan Israel melebihi 2.500 orang. Perserikatan Bangsa-Bangsa telah melaporkan bahwa pasukan UNIFIL di Lebanon telah menjadi sasaran serangan berulang kali oleh militer Israel dalam konfrontasi dengan Hizbullah.
Israel, sebaliknya, mengatakan operasi militernya bertujuan untuk menciptakan kondisi aman bagi pemulangan sekitar 60.000 penduduk yang meninggalkan wilayah perbatasan utara karena krisis keamanan.