Washington, prestasikaryamandiri.co.id- Walikota New York Eric Adams mengatakan pada Rabu (1/5/2024) bahwa Departemen Kepolisian New York (NYPD) telah menghentikan gelombang 300 mahasiswa pengunjuk rasa pro-Palestina di Universitas Columbia dan City College of New York. Protes di Amerika Serikat.
“Sekitar 300 orang telah ditangkap di Columbia (Universitas) dan City College. Kami meminta penangkapan ini dipisahkan dari mahasiswa yang tidak boleh berada di sana,” kata Adams dalam konferensi pers.
Dia menjelaskan, aksi unjuk rasa tersebut diawali oleh sejumlah warga asing, bukan mahasiswa, hingga menimbulkan kericuhan.
Pada Selasa (30/4/2024), seorang reporter Sputnik melaporkan petugas NYPD yang mengenakan helm dan sarung tangan plastik mendirikan penghalang besi beberapa blok dari Universitas Columbia.
Mahasiswa yang memprotes operasi militer Israel di Jalur Gaza menghalangi orang untuk menghubungi teman-temannya di kampus.
Rektor Universitas Columbia Manoch Shafik mengirimkan surat kepada Wakil Komisaris Urusan Hukum NYPD Michael Gerber meminta polisi untuk tetap berada di kampus setidaknya hingga 17 Mei untuk menjaga ketertiban.
Dalam beberapa hari terakhir, demonstrasi Palestina menentang dukungan finansial dan diplomatik terhadap tentara Amerika dan operasi militer Israel di Gaza telah muncul di Amerika Serikat.
34.000 warga Palestina terbunuh dan lebih dari 77.000 orang terluka dalam operasi militer tersebut.
Para mahasiswa meminta universitas tersebut untuk mengutuk operasi militer Israel di Gaza, mendivestasikan perusahaan-perusahaan yang berafiliasi dengan Israel, dan menangguhkan program pendidikan di universitas-universitas Israel.