Jakarta, prestasikaryamandiri.co.id – Kasus pembunuhan Vina dan Eki di Cirebon, Jawa Barat masih menjadi sorotan publik. Tiga orang yang masuk daftar pencarian orang, Andi, Dani, dan Pegi alias Perong, hingga kini belum tertangkap.
Hal ini membuat keluarga tersebut menjadi tersangka pihak-pihak yang memiliki relasi kekuasaan yang sengaja menyembunyikan keberadaan ketiga pembunuh tersebut agar tidak terjangkau hukum.
Adik mendiang Vina, Marliyana mengatakan, polisi seharusnya bisa melacak keberadaan ketiganya sejak awal melalui faktor lain (hukuman).
“Kami curiga sebenarnya bukan siapa-siapa, kenapa susah sekali mencari informasi. Bisa susah sekali, tapi seharusnya tidak terlalu sulit.” teman-teman penulis dan juga banyak informasinya,” kata Marliyana kepada prestasikaryamandiri.co.id, Cirebon, Minggu (19/5/24).
“Sampai viral, belum ada pihak berwenang yang datang ke keluarga kami untuk memberikan informasi perkembangannya,” imbuhnya.
Marliyana mengatakan, ada kejanggalan dalam penanganan kasus ini, seperti delapan tersangka mencabut berita acara pemeriksaan (BAP) dan mengubah keterangan soal keterlibatan tiga DPO.
“Kecurigaannya ada, awalnya mengaku mengenal ketiga DPO tersebut, namun tiba-tiba mereka semua serempak mengatakan tidak mengenalnya, dan itu aneh,” ujarnya.
Selama delapan tahun, Marliyana dan keluarganya menunggu konfirmasi hukum terhadap tiga petugas perlindungan data yang membunuh saudara perempuannya. Namun, sebagai warga negara biasa, ia merasa tersisih
“Sangat disayangkan kita yang tidak memilikinya, tapi sepertinya kita tersisih,” ujarnya.
“Pihak keluarga sudah pasrah karena kami rakyat biasa dan tidak paham hukum. Perekonomian juga terbatas sehingga menuntut keadilan sangat sulit, ujarnya.
Namun dengan dukungan masyarakat terhadap pihak keluarga dalam mengusut kasus ini, ia tetap optimistis ketiga pembunuh tersebut akan segera ditemukan dan dihukum atas perbuatannya.
“Juga, saya sekarang memiliki tim hukum, dan saya jauh lebih optimis dibandingkan delapan tahun lalu,” tutupnya.
Sebelumnya, Direktorat Kriminal Umum (Ditpidum) Bareskrim Polri juga telah mengirimkan tim untuk membantu Polda Jabar dalam menangkap tiga tersangka yang dicari terkait kasus pembunuhan ini.
“Kami turunkan tim untuk mendukung Polda Jabar,” kata Direktur Kriminal Bareskrim Polri Brigjen Djuhandhani Rahardjo Puro saat dikonfirmasi, Kamis (5/5/2024).
Vina, yang saat itu duduk di bangku kelas dua SMK, diketahui dibunuh pada tahun 2016 oleh sebelas anggota geng motor di Jalan Raya Talun, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat. Vina ditemukan tewas di trotoar bersama pacarnya Eki.
Awalnya kejadian tersebut dilaporkan sebagai kecelakaan, namun setelah ditelusuri lebih lanjut terungkap bahwa Vina dan kekasihnya menjadi korban pembunuhan.