Jakarta, prestasikaryamandiri.co.id – Tiga menteri di pemerintahan Presiden Prabowo Subianto mengkampanyekan pelayanan publik ramah disabilitas untuk mendorong dan mendorong terselenggaranya pelayanan publik yang inklusif. Beberapa kelompok rentan, termasuk penyandang disabilitas, mendukung kampanye ini.

Penggagas ketiga menteri tersebut adalah Rini Widyantini, Menteri Penanggung Jawab Reformasi Administrasi dan Birokrasi (PAANRB). Ia kemudian didukung oleh Menteri Hak Asasi Manusia (HAM) Natalius Pigai dan Menteri Infrastruktur dan Pembangunan Daerah Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

Rini menjelaskan, tujuan kampanye publik bertajuk “Pelayanan Publik Inklusif: Belanda, Untuk Mereka, Untuk Semua” ini adalah untuk mengkomunikasikan pentingnya pelayanan publik yang ramah kepada seluruh lapisan masyarakat, termasuk kelompok rentan.

“Maka hari ini kami menyerukan kepada organisasi-organisasi penyandang disabilitas untuk bekerja sama memastikan seluruh instansi pemerintah mulai memberikan perhatian bagaimana mereka dapat meningkatkan pelayanannya agar lebih inklusif,” kata Rini saat ditemui program kerja Car Free Day (cfd). di PANRB. Kawasan kantor Kementerian, Jakarta, Minggu (15/12/2024).

Selain kehadiran langsung ketiga menteri tersebut, banyak instansi pemerintah lainnya seperti Kementerian Keuangan (Kemenkeu) dan Dinas Kependudukan dan Pendaftaran Penduduk Kementerian Dalam Negeri (Ditjen Dukcapil) yang mendukung kampanye pelayanan publik tersebut, yaitu bukan kecacatan yang berbahaya. Kemendagri). 

Tidak hanya itu, acara ini juga menampilkan berbagai departemen seperti departemen Puskesmas Senen; Pusat Bahasa Isyarat Indonesia DKI Jakarta; PJS; Pijat buta Pertuni dan Pelita; dan Mata Hati koffie (dari Blind Impaired Bar). 

Rini berharap seluruh instansi pemerintah lebih sadar untuk memberikan akses yang setara dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat maupun kepada kelompok rentan seperti penyandang disabilitas, perempuan, anak-anak, dan lansia. 

“Jadi ini tidak hanya terkait disabilitas, ibu hamil, anak-anak seperti itu. Lalu juga lansia. Jadi kampanye hari ini berharap seluruh instansi pemerintah bisa membuka akses kepada kelompok rentan,” jelasnya.

Dalam konteks yang sama, Natalius Pigai menambahkan, kampanye publik ini merupakan kampanye egaliter Presiden Asta Cita yang keempat, yaitu pengembangan sumber daya manusia (SDM), ilmu pengetahuan, teknologi, pendidikan, kesehatan, prestasi olahraga, kesetaraan untuk memperkuat gender, serta . seperti memperkuat peran perempuan, generasi muda, dan penyandang disabilitas.

“Tentunya kami sebagai kementerian harus mendukung penuh upaya membangun masyarakat Indonesia yang inklusif, termasuk kelompok rentan,” ujarnya.

FYI, banyak komunitas disabilitas yang mendukung kampanye ini, termasuk Organisasi Penyandang Disabilitas Indonesia (PPDI); Persatuan Tuna Netra Indonesia (Pertuni); Gerakan Kesejahteraan Tuna Rungu Indonesia (Gerkatin); dan Jakarta di bawah FORMASI Penyandang Disabilitas. 

Jika tidak, dukung perwakilan Perkumpulan Kesehatan Mental Sehat (PJS); Federasi Perempuan Disabilitas Indonesia (HWDI); Pemberdayaan Tunarungu dan Tunanetra Indonesia (PELITA); Persatuan Down Syndrome Indonesia (ISDI); dan Forum Inklusif ASN dalam kampanye pelayanan publik ramah disabilitas ini.

Kiriman serupa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *