JAKARTA, prestasikaryamandiri.co.id – Tiga entitas korporasi yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) menandatangani nota kesepahaman (MOU) pengembangan biogas, khususnya Compressed Biomethane (CBM) di Cianjur, Jawa Barat -600. MMBTUD sebagai upaya mewujudkan energi bersih.

Ketiga perusahaan tersebut adalah PT Energasindo Heksa Karya (EHK), perusahaan distribusi gas milik PT Rukun Raharja Tbk (RAJA) dan Tokyo Gas, anak perusahaan PT Tripatra Engineering, PT Indika Energy Tbk (INDY) di bidang engineering, pengadaan. . Oh. dan Konstruksi (EPC) serta PT Pasir Tengah (Paste), emiten peternakan dan pertanian, PT Widodo Makmur Perkasa Tbk (WMPP).

“MoU tersebut mencakup studi kelayakan produksi biogas dan pembuatan kredit karbon,” kata Direktur Utama PT Energasindo Heksa Karya Agustinus Hendrayana dalam keterangan yang diterima, Minggu (28/4/2024).

Ia menginformasikan, proyek CBM rencananya akan dimulai dalam 6 bulan ke depan dan pembangunan infrastruktur akan dilakukan pada kuartal I tahun 2025. Nantinya, hasil CBM tersebut akan disalurkan ke konsumen melalui pipa gas dan Compressed Natural Gas (CNG). ). Kata dia, studi kelayakan proyek ini sudah dilakukan sejak tahun lalu.

Tujuan dari kerjasama ini adalah untuk meningkatkan potensi CBM dari sampah organik peternakan milik PT Pasir Tengah (PEST). Gas metana akan diekstraksi dari sampah organik dan diubah menjadi biometana. Langkah ini tidak hanya mengurangi emisi gas rumah kaca, tetapi juga menyediakan energi bersih yang lebih hemat dibandingkan bahan bakar fosil, khususnya bagi konsumen di Jawa Barat.

Raymond Naldi Rasfaldi, Presiden Direktur dan CEO Turpatra, mengatakan pembangunan fasilitas pengolahan energi ramah lingkungan CBM merupakan strategi untuk memfasilitasi transisi energi menuju energi ramah lingkungan di Indonesia.

Sementara itu, Direktur Utama PT Pasir Tengah Harry Persujo mengatakan PT Pasir Tengah yang memiliki peternakan sapi di Jawa Barat memimpin upaya pemanfaatan sampah organik berupa kotoran hewan. “Perusahaan menawarkan peluang untuk memasok dan mengolah sampah organik sebagai sumber energi rendah karbon bagi industri,” ujarnya.

Kiriman serupa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *