Jakarta, prestasikaryamandiri.co.id – Badan Meteorologi, Iklim dan Geofisika (BMKG) mengungkapkan keberadaan tiga siklon dan bibit tropis dan musim dingin, yang dapat meningkatkan gelombang curah hujan, setidaknya 24 jam ke depan di Indonesia.

Andrew Raman, direktur meteorologi publik BMKG, mengatakan bahwa benih siklon tropis yang telah menjadi siklon tropis kini telah diidentifikasi di Australia di Samudra Hindia Barat atau sekitar 880 kilometer dari bagian selatan Sabu Raju, East -Nua Tengua.

BMKG memperkirakan bahwa siklon tropis Zelia, 85 kilometer per jam, dapat menyebabkan intensitas sedang dan kuat di timur, bantal dan Tissara barat.

Topan tropis Zelia juga memiliki potensi untuk menyebabkan angin kencang di kota East -java, Bali, Nusa Tengara di kota Ida -Nusa. Setelah potensi gelombang laut, ada 1,25 meter hingga 2,5 meter, di barat daya Jawa Tengah, Selat Lombok Utara, Selat Sape, Selat Sumba, Laut Sawu Utara, Perairan Kupang-Puulu di bagian tengah The Central dari Jaava Selatan.

“Gelombang tinggi 2,5 meter hingga 4 meter atau perairan Java tenggara di laut kasar ke Pulau Sumba, Bali-Badbok-Lombok-Lõuna-Väina, Sau Selatan, Samudra India Selatan, Kota Iva Iva.” “Andrew mengutip Antara pada hari Rabu (2.12.2025).

Dia menambahkan bahwa kelompok meteorologi BMKG sekali lagi menemukan keberadaan dua topan dan biji tropis, yang memiliki efek tidak langsung pada wilayah Indonesia.

Dimulai dengan topan tropis Talia, yang masih dipantau di barat daya Samudra Hindia, 110 kilometer per jam atau 60 knot dengan kecepatan angin.

Menurut Andrew, topan tropis Talia memiliki efek tidak langsung pada 24 jam ke depan atau setidaknya Kamis (13.02.2025) pada pukul 07:00 dalam bentuk WIB, gelombang laut, yang berjarak 1,25 meter di barat pulau India.

Pengamatan terbaru dari BMKG telah menemukan bahwa 93W biji siklon tropis saat ini terletak di Laut Cina Selatan atau persis di Pulau Kalimanthan utara, 28 kilometer per jam. Jumlah sampel sirkulasi topan lainnya.

Andrew telah menunjukkan bahwa di negara bagian ini, benih siklon tropis 93W mempengaruhi gelombang laut hingga 1,25 meter, hingga 2,5 meter, di pulau -pulau di Kepulauan Anamamama, Kepulauan Natuna, perairan, perairan di pulau -pulau dan setidaknya Kamis (13/2/2/ 2. Laut Natuna 2025) 07.00 WIB.

BMKG memperkirakan bahwa di beberapa daerah potensi gelombang hujan dan laut dapat membahayakan keamanan dan kegiatan pengiriman publik. 

Menurutnya, karena alasan ini, masyarakat harus selalu menyadari pengembangan fenomena cuaca dari BMKG, terutama untuk nelayan dan transportasi maritim, seperti tongkat besar dan feri, setelah kehadiran zelia tropis dan siklon musim dingin.

Kiriman serupa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *