Jakarta, prestasikaryamandiri.co.id – Pernahkah Anda bertanya-tanya apakah mandi air dingin benar-benar baik untuk kesehatan? Ini mungkin terdengar baru, tetapi banyak penelitian telah mengamati potensi manfaat dan risiko yang terkait dengan mandi air dingin.

Mandi air dingin dapat meningkatkan energi dan memperbaiki suasana hati, namun penting untuk mempertimbangkan risikonya. Jika ingin mencoba mandi air dingin, sebaiknya dimulai secara bertahap.

Mulailah dengan waktu singkat dan secara bertahap tingkatkan waktu yang Anda habiskan di air dingin.

Jika Anda merasa tidak nyaman atau mengalami gejala yang merugikan, segera hentikan kebiasaan ini. Dengan pendekatan yang hati-hati, Anda dapat mengetahui manfaat mandi air dingin tanpa mengorbankan keselamatan Anda.

Namun apa saja risiko mandi air dingin? Berikut penjelasannya disarikan dari Plunge Junkies, Kamis (19 September 2024).

1. Hipotermia Hipotermia adalah suatu kondisi yang terjadi ketika tubuh kehilangan panas lebih cepat daripada produksi panasnya, sehingga menyebabkan suhu inti tubuh turun hingga di bawah 35 derajat Celsius. Gejalanya bisa berupa menggigil, kebingungan, dan pusing.

Pada kasus yang lebih parah, hipotermia dapat menyebabkan ketidaksadaran bahkan kematian jika tidak segera ditangani.

2. Reaksi syok dingin Terjadi ketika seseorang terkena air dingin secara tiba-tiba sehingga menyebabkan pernapasan, detak jantung, dan tekanan darah meningkat secara cepat. Hal ini dapat menyebabkan seseorang bernapas tanpa sadar dan meningkatkan risiko tenggelam, bahkan bagi perenang yang percaya diri.

3. Risiko setelah berenang Risiko ini tetap ada setelah seseorang keluar dari air dingin, karena mereka masih dapat mengalami hipotermia dan masalah kesehatan lainnya jika tidak segera melakukan pemanasan.

Oleh karena itu, penting untuk segera mengganti pakaian basah dan dingin menjadi pakaian hangat dan mencari tempat yang nyaman untuk berteduh.

4. Risiko kardiovaskular: Berendam dalam air dingin dapat memberi tekanan pada sistem kardiovaskular, sehingga menyebabkan peningkatan tekanan darah dan detak jantung.

Kondisi ini berpotensi berbahaya bagi penderita penyakit jantung. Selain itu, berendam di air dingin juga dapat merusak otot jantung dan meningkatkan kadar troponin dalam darah.

5. Resiko Terendam di Perairan Terbuka Berendam di perairan terbuka yang dingin meningkatkan risiko, antara lain risiko tenggelam karena kekurangan udara dan pernapasan cepat, serta risiko hipotermia dan ketidakmampuan fisik.

6. Kram otot: Air dingin dapat menyebabkan kram otot karena otot tiba-tiba berkontraksi sebagai respons terhadap suhu dingin. Saat tubuh terkena air dingin, otot bisa berkontraksi secara tiba-tiba untuk menjaga suhu tubuh, sehingga sering kali menyebabkan ketegangan dan kram.

Kram ini bisa sangat menyakitkan, mengganggu aktivitas fisik, dan meningkatkan risiko cedera jika tidak ditangani dengan baik. Oleh karena itu, penting untuk mengenali tanda-tanda awal kram dan segera mencari cara melakukan pemanasan dan peregangan otot untuk mengurangi stres.

7. Iritasi kulit Mandi dengan air dingin dapat menyebabkan iritasi kulit, ruam atau menyebabkan kulit kering dan gatal, terutama pada orang dengan kulit sensitif atau kondisi medis tertentu.

Paparan air dingin dapat mengganggu keseimbangan minyak alami kulit sehingga membantu menjaga kelembapannya. Jika lapisan pelindung ini rusak, kulit bisa kehilangan kelembapan esensialnya, menjadi kering dan sensitif terhadap iritasi. Selain itu, bagi penderita penyakit seperti eksim atau dermatitis, mandi air dingin dapat memperparah gejala yang sudah ada.

8. Stimulasi Sistem Saraf Simpatis Berlebihan Berenang di air dingin dapat memicu respons melawan atau lari dalam tubuh, sehingga menyebabkan stimulasi berlebihan pada sistem saraf simpatis. Hal ini dapat menyebabkan peningkatan tingkat stres dan berpotensi membahayakan kesehatan.

Ketika sistem saraf simpatik terstimulasi, tubuh melepaskan hormon stres seperti adrenalin yang dapat meningkatkan detak jantung dan tekanan darah.

Jika reaksi ini berulang atau berkepanjangan, dapat menimbulkan efek negatif pada kesehatan mental dan fisik, termasuk kecemasan dan kelelahan. Oleh karena itu, penting untuk mewaspadai dampak paparan air dingin dan mencari cara untuk mengelola stres secara efektif.

9. Risiko terjatuh Paparan air dingin secara tiba-tiba dapat menyebabkan hilangnya keseimbangan atau gerakan tiba-tiba sehingga menyebabkan terjatuh. Kejadian ini dapat menyebabkan luka serius seperti patah tulang, keseleo atau bahkan cedera kepala.

Respon tubuh terhadap suhu dingin dapat menyebabkan otot menjadi kaku dan mengurangi koordinasi sehingga meningkatkan risiko terjatuh. Oleh karena itu, penting untuk berhati-hati saat melakukan aktivitas di lingkungan dingin dan memastikan lingkungan sekitar aman untuk menghindari kecelakaan.

10. Cedera dingin yang tidak membekukan: Kontak yang terlalu lama dengan kondisi dingin dan basah dapat menyebabkan cedera dingin yang tidak membekukan yang disebut metatarsal.

Kondisi ini ditandai dengan nyeri, perubahan sensasi, dan peningkatan kepekaan terhadap dingin di area yang terkena. Gejala ini bisa berlangsung bertahun-tahun akibat kerusakan saraf dan pembuluh darah.

Cedera ini sering terjadi pada orang yang bekerja di lingkungan basah dan dingin, seperti tentara di medan perang atau orang yang bekerja di luar ruangan dalam cuaca buruk. Penting untuk segera menghangatkan dan mengeringkan area yang terkena untuk mencegah kerusakan lebih lanjut.

Kiriman serupa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *