Jakarta, prestasikaryamandiri.co.id – Menstruasi dikatakan tidak teratur jika berlangsung lebih lama atau lebih pendek dari rata-rata siklus 28 hari.

Menstruasi yang tidak teratur dapat menyebabkan ketidaknyamanan dan juga mempengaruhi kesehatan wanita secara umum. Oleh karena itu, Anda harus mengetahui penyebab amenore dan mencari cara untuk menghilangkannya.

Berikut 10 penyebab haid tidak teratur dari Cleveland Clinic pada Jumat (17/5/2024).

1. Sindrom ovarium polikistik (PCOS) Sindrom ovarium polikistik (PCOS) merupakan kelainan hormonal yang menyerang wanita usia reproduksi. Penyakit ini ditandai dengan adanya kista kecil di ovarium yang menyebabkan ketidakseimbangan hormon. Wanita dengan PCOS sering kali mengalami menstruasi tidak teratur atau tidak menstruasi sama sekali.

Gejala lainnya termasuk pertumbuhan rambut di wajah dan tubuh, ruam, dan kesulitan hamil. PCOS juga dikaitkan dengan resistensi insulin, yang dapat meningkatkan risiko diabetes tipe 2.

2. Masalah tiroid, baik hipotiroidisme (kelenjar tiroid kurang aktif) maupun hipertiroidisme (kelenjar tiroid terlalu aktif) dapat mempengaruhi siklus menstruasi. Kelenjar tiroid bertugas mengatur metabolisme tubuh dengan memproduksi hormon tiroid.

Ketika produksi hormon tiroid tidak seimbang, maka dapat mempengaruhi hormon reproduksi sehingga menimbulkan gangguan. Gejala hipotiroidisme meliputi kelelahan, penambahan berat badan, dan depresi. Sedangkan gejala hipertiroidisme berupa penurunan berat badan, kegelisahan, dan detak jantung yang cepat.

3. Stres Stres kronis dapat mempengaruhi menstruasi secara signifikan. Saat seseorang mengalami stres, tubuh melepaskan hormon stres seperti kortisol sehingga mempengaruhi keseimbangan hormon reproduksi. Stres dapat memengaruhi hipotalamus, bagian otak yang mengontrol hormon pengatur siklus menstruasi, termasuk hormon pelepas gonadotropin (GnRH). Penyakit ini dapat menyebabkan ovulasi tertunda atau tidak ada sama sekali sehingga mengakibatkan terlambatnya menstruasi.

4. Perubahan berat badan Perubahan berat badan yang besar, baik penurunan maupun penambahan, dapat mempengaruhi siklus menstruasi. Penurunan berat badan yang berlebihan atau penurunan berat badan yang cepat dapat mempengaruhi produksi hormon estrogen yang penting untuk siklus menstruasi.

Di sisi lain, penambahan berat badan yang cepat juga dapat mengubah keseimbangan hormonal sehingga menyebabkan menstruasi tidak teratur. Gangguan ini umum terjadi pada wanita penderita gangguan makan seperti anoreksia atau bulimia.

5. Ketidakseimbangan Hormon Ketidakseimbangan hormonal disebabkan oleh berbagai faktor, antara lain stres, perubahan berat badan, dan kondisi kesehatan lain seperti PCOS dan gangguan tiroid. Ketika hormon seperti estrogen dan progesteron tidak seimbang, hal ini dapat mempengaruhi menstruasi Anda sehingga menyebabkan menstruasi Anda menjadi tidak teratur, ringan, berat, atau bahkan terlewatkan.

6. Menggunakan alat kontrasepsi hormonal Menggunakan alat kontrasepsi hormonal seperti pil, implan atau suntikan dapat mempengaruhi menstruasi Anda. Alat kontrasepsi ini bekerja dengan cara mengontrol hormon dalam tubuh untuk mencegah terjadinya ovulasi. Jika hormon-hormon tersebut tidak seimbang, maka menstruasi tidak dapat terjadi. Beberapa wanita mungkin mengalami pendarahan di antara periode menstruasi, sementara wanita lainnya mungkin tidak mengalami menstruasi sama sekali saat menggunakan kontrasepsi hormonal.

7. Menopause adalah saat dalam kehidupan seorang wanita ketika ovarium berhenti memproduksi sel telur dan kadar hormon estrogen dan progesteron turun secara signifikan. Menstruasi biasanya terjadi pada wanita berusia 45-55 tahun.

Perubahan hormonal ini menyebabkan menstruasi tidak teratur sebelum berhenti total. Gejala menopause lainnya termasuk hot flashes, keringat malam, perubahan suasana hati, dan kehilangan nafsu makan.

8. Kista Ovarium Kista ovarium adalah kantung berisi cairan yang terbentuk di dalam atau di dalam ovarium. Kista ini dapat menyebabkan ketidakseimbangan hormon dan mengganggu siklus menstruasi.

Kista ovarium biasanya tidak berbahaya dan dapat hilang dengan sendirinya, namun beberapa kista dapat menyebabkan rasa sakit dan ketidaknyamanan. Penyebab kista ovarium bermacam-macam, antara lain ketidakseimbangan hormon, kehamilan, dan kondisi medis lain seperti endometriosis.

9. Penyakit Radang Panggul (PID) Penyakit Radang Panggul (PID) adalah penyakit pada alat kelamin wanita yang disebabkan oleh penyakit menular seksual seperti klamidia atau gonore. PID dapat menyebabkan sakit perut bagian bawah, pendarahan hebat, dan menstruasi tidak teratur. Infeksi ini dapat menyebabkan kerusakan permanen pada saluran tuba, ovarium, dan rahim, sehingga dapat menyebabkan masalah kesuburan dan kehamilan ektopik.

10. Gangguan Makan Gangguan makan seperti anoreksia nervosa dan bulimia nervosa dapat menyebabkan ketidakseimbangan hormonal dalam tubuh, menstruasi tidak teratur, atau amenore (tidak menstruasi).

Wanita anoreksia seringkali mengalami penurunan berat badan yang parah dan gizi buruk, sehingga mempengaruhi produksi hormon estrogen. Bulimia juga dapat menyebabkan fluktuasi berat badan dan ketidakseimbangan hormon sehingga mengganggu siklus menstruasi.

Kiriman serupa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *