Makassar, prestasikaryamandiri.co.id – Kesepuluh biksu asal Kamboja tersebut melaksanakan ritual Pandapata, Jalan Sulawesi, di kawasan Pecinan Kota Makassar pada Kamis (23/5/2024). Setiap biksu membawa tas kosong untuk menerima sedekah dari penduduk desa dalam perjalanan.
Para biksu menyambut warga Budha di sepanjang jalan sepanjang hampir dua kilometer itu. Mereka bahkan mengumpulkan hadiah yang cukup untuk memuat tujuh mobil.
Para biksu ini membawa periuk dan menyapa orang-orang dan umat Buddha dengan berjalan-jalan dan menerima sedekah.
Warga dari berbagai kalangan, mulai dari anak kecil hingga orang tua, yang sejak pagi menunggu di jalan, tampak bersemangat memberikan sedekah saat para biksu lewat dari toko-toko pinggir jalan.
“Total ada 10 biksu asal Kamboja yang melakukan persembahan dari Jalan Sulawesi menuju Reburan,” kata Direktur Gerinaga Vihara, Roy Raslam.
Bejana yang dibawa oleh para biksu komunitas Budha itu berisi berbagai hadiah seperti angpao (uang), makanan dan minuman. Sumbangan tersebut kemudian dipindahkan ke dalam baskom yang dibawa oleh panitia dan dimasukkan ke dalam mobil van yang telah disediakan.
Lanjutnya, “Dengan antusiasme yang luar biasa, kami melihat ribuan umat Buddha berkumpul di sepanjang Jalan Sulawesi. Tujuh mobil dibuat atas sumbangan.”
Pandapata merupakan bagian dari rangkaian acara menjelang festival Tri Suci Waisak. Tradisi ini berarti cinta. Menurut Roy, tradisi ini merupakan tradisi kuno yang terus berlanjut.
Dijelaskannya, Pandapta memiliki makna mendalam sekaligus mengajarkan pentingnya berbagi kepada pihak yang membutuhkan. Hadiah yang diberikan kepada para biksu nantinya akan didistribusikan ke daerah-daerah yang membutuhkan.
“Setelah Waisak, uang santunan akan kami berikan kepada anak yatim dan orang lanjut usia,” ujarnya.